Pengalaman Anggota

Oh Kerikil (FE 016)

Orang jarang tersandung batu besar, tapi sering terantuk atau tergelincir kerikil. Itu sebabnya kerikil jadi kiasan bagi masalah2 kehidupan se-hari2. Kita dikagetkan berita Pejabat Tinggi negara harus melepas jabatan oleh sandungan uang yang tidak seberapa. Head line dikoran: “Pak Anu tersandung kerikil”

Di Sleman Jogja, selain terkenal dengan salak pondoh juga boleh disebut negeri krikil. Krikil melimpah mulai sebesar butiran pasir, sampai sebesar kambing dewasa. Di West-Prog (Kulon-Progo), sungainya mengandung krikil yang istimewa.

 

Tergerus aliran sungai ratusan tahun, krikilnya halus berbagai ukuran. Gratis tinggal ambil sendiri. Terima kasih Merapi. Tapi yang paling ajaib adalah kerikilnya sungai Lukula di Kebumen. Semua krikilnya berwarna putih kebiruan, kadang ada bahan akik di dalamnya.

Butiran kerikil dalam juga mengganggu bila masuk kedalam sepatu. Kerikil juga membuat makan tidak nyaman bila terselib di nasi. Suatu ketika enak2 mengunyah nasi sayur tiba-tiba saya rasakan kerikil besar, saya muntahkan ke tangan, eh ternyata pecahan gigi saya tambalannya lepas. Astaghfirullah.
Konon kerikil yang paling menjengkelkan dan menyakitkan adalah krikil yang bersarang dibagian dalam lengan yang dibalut gips. Krikil ini terjadi dari gesekan kulit dengan gips yang mengeras, kulit seperti di-tusuk2 duri tajam, pasien hanya pasrah, menggarukpun tidak bisa. Semoga diberikan kesabaran, setitikpun gigitan kerikil, sakitnya insya Allah menggugurkan dosa (hadits shahih). (Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close