Bersujud tengah malam (TA 246)
“Amman huwa qaanitun anaa al-laili sajidaw wa qaa’imayyahjarul -aakhirata wa yarjuurahmata rabbih”, “atau orang yang tekun di tengah malam, dalam keadaan sujud dan berdiri karena takut hari akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya” ( surat Az-Zumar, QS 39:9)
Jelas makna ayat ini, bahwa ada 2 macam kehidupan. Kehidupan pertama ialah gelisah langsung berdoa menyeru Allah jika malapetaka datang menimpa dan lupa kepada Allah bila bahaya telah terhindar.Ada satu kehidupan lagi, yaitu kehidupan mukmin yang selalu tidak lepas ingatannya dari Allah.
Sehingga baik ketika berduka atau ketika bersuka, baik ketika angin topan menghancurkan segala bangunan sehingga banyak orang kehilangan akal atau ketika angin demikian telah mereda, langit cerah dan angin sepoi jadi gantinya, namun orang itu tetap tenang tidak kehilangan arah.
Dia tersentak dari tidurnya tengah malam, dia bertekun mengingat Allah lalu bersujud mohon ampunan dan ridla Ilahi, ada yang terus Qiyamul Lail, berdiri tegak mengerjakan shalat. Yang mendorongnya untuk bertekun berqunut ingat Allah.
Sampai bersujud dan shalat, lain tidak ialah karena takut kalau2 di akhirat kelak amalannya bernilai rendah, malahan dia mengharapkan rahmat Ilahi, kasih sayang Allah yang tidak berkeputusan dan tidak terbatas. (Sadhono Hadi; dari grup WA-VN; dikutip dari Tafsir Al-Azhar, Hamka)-FR