(ekonomi.kompas.com)- NUNUKAN-Pelaksanaan BBM satu harga terus dilaksanakan pemerintah melalui Kemen-ESDM bersama Pertamina, BPH Migas. Tahun 2018 ini, program BBM dilaksanakan di Kab-Nunukan, Kec-Seimenggaris, Kalimantan Utara (perbatasan Indonesia dan Malaysia)
Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengatakan, program BBM satu harga ini komitmen pemerintah mendorong peningkatan ekonomi masyarakat terutama di wilayah2 terpencil atau daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
“Ini pertama kali diresmikan tahun 2018 untuk BBM satu harga, wujud komitmen pemerintah untuk keadilan energi,” ujar Kepala BPH Migas di SPBU Kompak 66.774.003, Kab-Nunukan, Kec-Seimenggaris, Prop Kaltara (9/3/18).
Hingga saat ini pemerintah telah meresmikan dan mengoperasikan 59 titik lokasi BBM satu harga di seluruh Indonesia. Menurutnya, “Ini masalah keadilan dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi di sini, harga jual Rp 6.450 /lt untuk Premium dan Rp 5.150/lt untuk Solar, dan Pertalite Rp 7.800/lt”.
Sebelum tersedianya SPBU di perbatasan ini mereka harus beli BBM di wilayah Tarakan dengan harga tinggi karena ongkos kapal ke Tarakan. Tahun 2018 ini terdapat 2 Lembaga Penyalur milik Pertamina yang baru diresmikan, SPBU di Seimenggaris, kapasitas 90 Kilo Liter (KL) untuk tiga jenis BBM itu. Kedua, SPBU di Kab-Luwuk Banggai Prop. Sulteng, kapasitas 40 kl jenis BBM Premium dan Solar.
(Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul “Masyarakat Perbatasan Indonesia-Malaysia Nikmati BBM Satu Harga”, Penulis : Pramdia Arhando Julianto; Editor : Aprillia Ika; (https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/09/131331626/masyarakat-perbatasan-indonesia-malaysia-nikmati-bbm-satu-harga)-FatchurR
