Memar atau Darah membeku?
(idntimes.com)-Pernah nggak, saat bersantai, tiba2 ada bagian tubuh yang berwarna ungu kebiruan? Padahal sejauh yang kita ingat, nggak mengalami benturan atau trauma fisik lain. Kondisi ini bisa dua hal, yakni memar atau darah membeku.
Sepintas boleh jadi tampak sama, tetapi keduanya merupakan hal yang sangat berbeda dan membutuhkan perawatan yang berbeda pula. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini ulasan selengkapnya
1-Penyebab Memar
Memar, tanda yang bisa diamati dan sembuh dengan sendirinya. Memar terjadi karena pecahnya pembuluh darah kecil alias kapiler sehingga menimbulkan perubahan warna pada permukaan kulit. Lantas, kenapa warna yang ditimbulkan bukan merah?
Awal memar justru merah, lama2 jadi lebih gelap. Hal ini nggak lain dikarenakan darah yang berwarna merah ini terperangkap di bawah permukaan kulit kekurangan oksigen.
Memar bisa terjadi di bagian tubuh di manapun. Penyebab utamanya benturan dengan benda tumpul atau patah tulang. Seseorang juga bisa mengalami memar bila kekurangan vitamin C, mengalami gangguan pendarahan, sedang mengonsumsi pengencer darah, dll.
2-Ciri2 Memar
Munculnya memar ditandai warna kemerahan sebelum berganti biru, ungu, atau hitam. Ini terjadi dalam hitungan jam hingga hari. Ketika akan sembuh, warna memar kembali berubah. Warnanya memudar dan lebih kuning, lalu hilang sepenuhnya. Beberapa memar menyebabkan rasa nyeri jika disentuh. Namun, rasa nyeri ini juga makin berkurang seiring memudarnya warna luka.
3-Cara mengatasi Memar
Umumnya, memar nggak perlu perlakukan khusus. Namun, dokter menyarankan pengobatan rumah untuk meringankan memar. Pada 24-48 jam pertama, bisa gunakan es batu. Letakkan es batu di dalam handuk, lalu tempelkan di atas memar. Di atas waktu itu, bisa gunakan air hangat. Bila nyeri yang ditimbulkan cukup hebat, dokter akan memberikan obat pereda nyeri.
4-Penyebab darah membeku
Gumpalan/bekuan darah itu proses alami tubuh sebagai proses penyembuhan. Pembekuan ini bertujuan menghentikan pendarahan, sehingga kita nggak kekurangan darah. Darah beku ukuran kecil bisa hilang dengan sendirinya. Bila kondisi ini terjadi di area yang tidak terjadi luka atau berukuran lebih besar dari semestinya, indikasinya dapat mengarah pada hypercoagulation.
Gumpalan darah yang tak kunjung reda juga bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. Gumpalan darah yang bergerak melalui pembuluh darah ke jantung dan paru2, bisa menghambat aliran darah yang akan memberi risiko fatal pada dua organ vital tersebut.
5-Ciri2 darah membeku
Darah membeku ini juga terjadi di bagian tubuh mana saja. Gejalanya ber-beda2, tergantung di mana titik terjadinya pembekuan darah itu. Pembekuan darah pada paru2, akan memberikan rasa nyeri di dada dan sesak napas. Pembekuan di arteri otak akan mengakibatkan melemahnya salah satu sisi tubuh, kehilangan penglihatan, maupun kemampuan bicara.
Selain jadi penyebab gangguan kesehatan lain, darah yang membeku juga bisa merupakan dampak dari gangguan kesehatan yang sebelumnya ada. Seperti contoh, diabetes dan tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan pembekuan darah di dalam pembuluh darah.
6-Cara mengatasi darah membeku
Bila mengalami suatu cedera atau luka yang menyebabkan perubahan warna pada area itu dan tak juga kunjung reda dalam 2 minggu, segera temui dokter. Atau boleh jadi bila dalam kurun waktu itu kita rasakan gangguan kesehatan lain, jangan ragu untuk segera memeriksakannya.
Untuk memastikan kondisi ini, dokter menyarankan serangkaian tes guna memperoleh diagnosis yang valid. Pemeriksaan2 yang dilakukan biasanya berupa USG, CT scan, atau MRI. Yuk, lebih hati2 menjaga tubuh. Walau tubuh mempunyai kemampuannya untuk mempertahankan diri, tetapi jangan sampai abai dengan kode2 yang diberikannya.
Kalau kode si dia saja bisa kamu pahami, masa kode tubuh sendiri nggak? (Shelly Salfatira; Bahan dari : https://www.idntimes.com/health/fitness/shelly-salfatira/beda-antara-memar-dan-darah-membeku?utm_source=lineND&utm_medium=lineND&utm_campaign=lineND)-FatchurR