Embun Pagi-Rejeki dari Semut
Rem sepedah berderit nyaring ketika kutekan kuat2. Roda belakang sampai terangkat. Sebuah sepeda motor berhenti di depan rumah dengan membawa beberapa bilah bambu panjang di goncengannya. Pengemudinya yang bercelana dan jaket jean kumal, turun dan dengan matanya yang terlatih.
Ia mampu melihat sarang semut di pucuk pohon mangga di halaman depan rumah. Ia kemudian menurunkan bambu-bambunya dan merangkai sambung-menyambung tiga bilah bambu yang masing-masing panjangnya sekitar 4-5 meter.
Saya tunda sejenak kepergian saya bersepeda guna memperhatikan apa yang akan dia lakukan. Ujung bambu yang paling atas ada bakul kecil yang terbuat dari anyaman bambu (boboko, Sunda), ditengahnya mencuat ujung runcing bambu. Pemuda itu menyambung tiga bilah bamboo, untuk mencapai pucuk pohon mangga, yang lebih dari 12 meter tingginya.
Daun pohon mangga itu kemudian digoyang-goyang dengan keras (di sogrok), sehingga sarang semut yang ada pada ujung ranting jatuh berhamburan ditampung oleh bakul. Ia menghampiri pohon mangga yang lain dan melakukan hal yang sama.
Anak muda itu kemudian menyobek daun pisang guna menampung isi bakul yang diturunkan. Jatuhlah telur semut (kroto) yang berwarna putih, yang bernilai jual yg tinggi, berikut semut merahnya yang ganas. Dari dua pohon ia mendapatkan kira2 satu piring makan kroto. Kemudian dari tas kecil hitam yang tergantung di bahunya, ia ambil lipatan kantung yang terbuat dari kertas semen.
Telur semut dan semutnya kemudian dimasukan kedalam kantung kertas dan ujungnya diplintir rapat. Aman. Beberapa ekor semut merayap di lehernya dan segera dikibaskannya. Lumayan, itu baru dari dua pohon saja, tentu masih banyak pohon-pohon lain yang akan dikunjungi lagi.
Subhanallah. Allah menyediakan rezeki bagi semua yang melata, termasuk yang berjalan, merangkak, berenang, terbang, merayap diatas bumi, “Dan tidak ada satupun dari yang melata di atas bumi ini melainkan atas Allah-lah tanggungan rezekinya (Surat Huud QS 11:6)”.
Pemuda yang rajin, tajam penglihatannya dan berkeliling berusaha, mau digigit semut, mendapatkan rejekinya. “Dan bahwa manusia tidaklah akan memperoleh, melainkan sekedar usahanya (Surat An Najm QS 53:39)”. (Sadhono Hadi; dari grup WA-VN)-FR