(cnnindonesia.com)-NUSA DUA; Kemenpar memperkirakan rata2 pengeluaran delegasi asing selama Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia (IMF-Workd Bank) 2018 mencapai US$2.500 atau Rp37,98 juta (asumsi kurs Rp15.194 per Dolar AS).
Menpar Arief Yahya mengatakan pengeluaran itu 2x lebih besar dibanding rata2 pengeluaran wisatawan asing reguler. Rata2 pengeluaran Wisman reguler hanya US$1.200 per kunjungan. “Acara Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran (MICE) itu bagus karena rata2 pengeluaran per kedatangan tinggi” ujarnya di sela kunjungannya ke Paviliun Indonesia di Nusa Dua (12/10).
Dengan rata2 masa kunjungan delegasi 10 hari di Indonesia, perhelatan akbar tahunan para pembuat kebijakan ekonomi dunia ini berdampak ke sektor pawisata Bali sekitar Rp1T atau 95% dari dampaknya ke perekonomian nasional.
Tidak hanya itu, berdasar kajian kementeriannya, Arief menyebut 20% delegasi itu terkesan dengan Indonesia dan akan berkunjung kembali sebagai wisatawan. “Kalau untuk kegiatan pariwisata olah raga, seperti triathlon, itu 60% kembali jadi wisatawan” ujarnya.
Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 memberi kesempatan besar mempromosikan pariwisata. Karenanya, di sela rangkaian acara, Kemenpar memfasilitasi pelaku industri pariwisata menawarkan 63 pilihan paket ke destinasi2 wisata di Indonesia ke para delegasi. Paket itu berada di; Bali, Lombok dan Labuan Bajo. Harga paket wisata itu ditawarkan mulai dari US$75 hingga US$2 ribu per orang.
“Paket yang US$2.000 contohnya paket wisata di kapal 3 hari 2 malam di Labuan Bajo ,” ujarnya. Paket paling laris; berwisata sehari di Bali. Paket ini diserbu oleh delegasi. Sebelum 12/10/18, ada 2.600 paket yang dipesan delegasi pertemuan. ” Secara statistik kira-kira 95 persen pilih paket Bali dari total paket yang ditawarkan panitia,” ujarnya.
(sfr; agt; Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20181012132523-532-337959/rerata-belanja-delegasi-pertemuan-imf-world-bank-rp38-juta?)-FatchurR *
