Trik Editor Bikin The Queens Gambit Penuh Ketegangan
(cnnindonesia.com)- Jakarta, Ketegangan jadi unsur yang membuat serial The Queens Gambit menarik disaksikan. Hampir di tiap final, pertandingan catur antara Elizabeth Harmon kontra lawannya selalu tegang, meski ketika ia kalah sekalipun.
Puncak ketegangan pada episode terakhir yang bertajuk End Game. Pada episode ini, Beth berhadapan lawan bebuyutannya yang menyandang status juara bertahan, Vasily Borgov, dari Rusia. Bila melihat rangkaian cerita semusim, akhir dari pertandingan itu mudah ditebak, yaitu Beth menang. Namun, adegan itu tetap menegangkan meski diketahui akhir ceritanya.
Adalah editor Michelle Tesoro yang membuat berbagai pertandingan catur serial ini menegangkan. Ia menyamakan adegan bidak catur yang digerakkan pemain seperti dialog antar karakter.
Sebagaimana dilansir Hollywood Reporter, serial ini merekrut konsultan catur : Bruce Pandolfini. Selain membantu menyusun adegan permainan catur, Pandolfini juga melatih aktor untuk memindahkan bidak bak pemain profesional. “Bila konsultan menemukan permainan tertentu yang akan dimainkan (oleh aktor), itu seperti kegiatan menulis naskah,” kata Tesoro.
Sutradara Scott Frank akan mengambil gambar gerakan aktor, wajah aktor, dan reaksi ketika melihat permainan lawan. Hal ini membuatnya pertandingan catur seperti dialog antara dua karakter. “Begitulah cara saya memperlakukan proses edit, seperti dialog yang cepat antara siapa pun dua pemain yang menjadi lawan,” kata Tesoro.
Tiap adegan permainan catur yang ia anggap seperti dialog punya arti berbeda. Misalnya saat Beth kalah dari Borgov di babak final Paris Invitational, ketika Beth seperti merasa gagal setelah kalah telak. “Mereka tak banyak mengambil gambar permainan. (kekalahan) Itu di kepala (Beth), dan ini (gambar) close-up wajahnya, segelas air, dan kilas balik dari pertengkarannya dengan Benny,” katanya.
Benny juara catur di AS sebelum Beth. Mereka berteman setelah beberapa kali bertemu pada pertandingan catur, Benny mengingatkan Beth untuk tidak sering mabuk-mabukan. Kala itu Beth tak memedulikannya. Juga saat ia ikut kejuaraan catur di Prancis. Ia mabuk pada malam sebelum final.
Kondisi kurang fit membuat Beth kalah telak dari Borgov yang ganas di papan catur. Rasa kesal jelas dari raut wajah Beth usai pertandingan, sekaligus sesal karena tak menurutinyaa. Perasaan dan ketegangan berbeda tersaji pada pertandingan final kejuaraan dunia antara Beth dengan Borgov. Adegan itu dibagi 2 bagian karena pertandingan ditunda.
Keputusan penulis menyajikan cerita itu tepat membuat penonton penasaran setengah mati. Pertandingan mulanya cepat, dan diperkirakan klimaks, harus ditunda. “Pada bagian pertama, kami tunjukkan pembukaan permainan, sampai ke tahap ketika Borgov menunda. Kami buat pertandingan yang megah. Kami tidak perlu banyak memperlihatkan papan catur,” kata Tesoro.
“Saat kembali ke pertandingan, kami ingin melihat permainan catur klasik. Kami menggunakan gaya edit di episode dua, untuk mengatur pertandingan ini berjalan.” Episode dua bertajuk Exchanges bisa dibilang salah satu episode penting di serial ini. Beth yang diadopsi sepasang suami istri kembali bermain catur setelah sempat dilarang oleh panti asuhan.
Pada episode ini ia ikut kompetisi catur profesional pertama kali. Ia lewati pertandingan awal dengan mudah, dan mengalami sedikit kesulitan jelang babak final hingga akhirnya menang. Tesoro mengaku ia orang yang baru paham catur. Namun, ia bisa merangkai adegan catur seperti dialog dengan baik. Hal ini tak lepas dari penampilan Anya Taylor-Joy sebagai Beth.
“Matanya (Taylor-Joy) melakukan banyak hal, dan Anda melihat banyak hal di wajahnya,” kata Tesoro memuji aktris itu. Taylor-Joy berhasil memerankan Beth yang jadi fokus cerita dengan sangat baik. Ia benar-benar terlihat sebagai orang egois yang sangat menyebalkan.
(adp/end; Bahan dari : https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20210219210321-220-608634/trik-editor-bikin-the-queens-gambit-penuh-ketegangan)-FatchurR *