Dakwah integral
Dalam Harian Umum Pikiran Rakyat edisi Kamis 26 April 2012 pada Opini rubrik “Cikaracak”, KH Miftah Faridl membahas tentang Dakwah, antara lain saya kutip akhir artikel tsb :
Salah satu kekurangan dalam berdakwah di kalangan umat Islam adalah masih sedikitnya dai yang terjun langsung ke tengah2 masyarakat. Dai tersebut membumi dan selalu bersama dengan masyarakat untukk memberdayakannya. Cara dakwah seperti itu dilakukan pihak lain sehingga mereka mampu meraih umat karena umat merasa tertolong.
Apalagi tujuan dakwah bukan sebatas masalah ibadah khusus (mahdah) melainkan juga kehidupan dalam sehari-hari masyarakat. Tujuan dakwah secara umum adalah mengubah sasaran perilaku dakwah agar mau menerima ajaran Islam dan mengamalkannya dalam tatanan kenyataan kehidupan se-hari2, baik yg bersangkutan dengan masalah pribadi, keluarga, maupun sosial kemasyarakatan.
Tujuan akhirnya tercipta kehidupan yang penuh dengan keberkahan langit (samawi) dan keberkahan bumi (ardhi) (QS Al A’raf 56). Masyarakat juga mendapat kebaikan di dunia dan akhirat, serta terbebas dari azab neraka (QS Al Baqarah 202).
Tentu dalam menunjang dakwah integral ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit karena seorang dai harus mampu menghidupkan masyarakat sekaligus menghidupi keluarganya. Peranan Lembaga Zakat, Infak dan Sedekah amat ditunggu untuk bisa menjadi penyokong utama keberhasilan dakwah.
Pesan Sponsor : Cara berdakwah dikenal dengan bil lisan dan bil hal/amwal. Zakatel bisa menjadi pelaku “Dakwah bil Hal/Amwal” (Dakwah dengan Perbuatan/Harta) dengan dukungan muzaki/munfiq yang menitipkan rijkinya, Insya Alloh bermanfaat dunia dan akhirat. (Nanang Hidajat)