Belanja tanpa uang
Dirut Telkomsel Alex J Sinaga mengungkap, penetrasi telekomunikasi telah mencapai 120% dengan 95% dari populasi Indonesia telah tersentuh layanan telekomunikasi. Ini dijadikan momentum bagi Telkomsel, XL, dan Indosat untuk meluncurkan Layanan Pengiriman Uang Lintas Operator.
“Cakupan yang hampir menyentuh seluruh populasi di Indonesia disebabkan karena sektor telekomunikasi unggul dan tak terkendala kondisi geografis dan strata penghasilan,” paparnya di Gedung Bank Indonesia, Rabu (15/5/2013).
Alex mengklaim, telekomunikasi bisa menciptakan low cost banking. Jadi, masyarakat dapat memiliki akun keuangan dan merasakan kemudahaan layanan Uang Elektronik dan turut mengembangkan program BI, less cash society. “Uang Elektronik mampu menyediakan akses layanan keuangan termasuk ke masyarakat dengan pendapatan rendah,” katanya
Operator telekomunikasi Indonesia memulai layanan Uang Elektronik sejak 2007, disusul jasa kirim uang 2008. Saat ini, 12,6 juta tercatat menggunakan Uang Elektronik, dengan 6% diantaranya aktif menggunakan layanan tersebut.
“Saat ini, ekosistem, layanan yang terbatas dan minimnya edukasi jadi kendala uang elektronik. Karena itu, kami (Telkomsel, XL, dan Indosat) melakukan kerjasama,” terang Alex. Menkominfo Tifatul berharap layanan uang elektronik dapat mendorong visi 2045. Untuk mencapai visi itu beberapa sektor : Ekonomi, konektivitas, serta sumber daya manusia dan IPTEK jadi roda pendorong.
“Diharapkan kerjasama lintas operator ini, aktivitas penggunaan uang elektronik mencapai 50%” harap Tifatul. Layanan ini memungkinkan pelanggan telekomunikasi yang mencapai 230 juta dapat melakukan pengiriman uang elektronik.
Sebagai contoh pengguna layanan Tcash (Telkomsel) bisa melakukan transaksi ke pelanggan XL Tunai (XL) maupun ke pelanggan Dompetku (Indosat) atau sebaliknya lewat ponsel mereka. (sumber: okezone.com; http://indotelcommunity.com/pengguna-telkomsel-xl-indosat-bisa-belanja-tanpa-uang.html)-FatchurR