Islam

Hati bagai gelas kosong

Imam Ghozali mengibaratkan hati/qolbu sebagai sebuah gelas, apapun bisa diisikan kedlmnya, bayi lahir dg gelas yg kosong dan oleh ortunya diisi dg apa yg diyakininya dan diinginkannya, (Rasul mengibaratkannya sbg kertas kosong).

 

Kita dibekali Ortu dg ajaran Islam, dlm perjalanan stlh dewasa kita sendiri yg mengelola isi gelas/qolbu itu. Boleh jadi sekarang sdh begitu penuh dg noda yg tadinya hanya berbentuk noktah tapi sekarang blh jadi sdh menjadi gumpalan hitam yg membatu.

 

Imam Ghozali kemudian memberi resep utk mengeluarkan gumpalan hitam tsb al dg taubat nasuha dan menggantinya dg kesucian sbg hsl dzikrulloh, baik lisan, hati dan amalan, dg sholat, zakat shaum, berhaji/umroh, dan tdk merasa cukup dg yg wajib tapi juga menambah dg yg shunnah.

Ya Alloh yg berkuasa atas qolbu manusia, bersihkanlah qolbu kami dari kotoran dosa, dan gantilah dg rasa kecintaan thdp-Mu, kami ingin mendapatkan ridho-Mu, sehingga dg ridho-Mu itu Engkau berikan ampunan dan rakhmat-Mu kpd kami. Amin. (Nanang Hidajat)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close