Reboan
Reboan awalnya hanya janjian tiap Rebo ketemu diskusi soal saham. Kemudian patungan ngundang instruktur tentang aplikasi saham yang cukup canggih dan rumit. Anggotanya kemudian, diskusi bagaimana mengotak-atik aplikasi agar bisa lebih berhasil guna.
Reboan kemudian mengundang sahabat-sahabat lain dari luar komunitas untuk mampir tiap hari Rebo di Cisangkuy guna mempresentasikan ilmu-ilmu mereka di bidang saham. Reboan menjadi pertemuan yang menyenangkan karena selalu ada hal baru yang di share kepada anggotanya.
Anggota Reboan adalah para pensiunan yang skalanya ya skala pensiunan. Dari awal disepakati untuk makan siang tidak ada traktir mentraktir, harus swa sembada. Dikembangkan suasana
yang egaliter, semua sama bayar dewe-dewe sehingga tidak ada sungkan-sungkanan.
Begitu selesai bayar di kas, langsung Bapak-bapak tua ini kemudian memeriksa bon belanja dan meneliti berapa biaya masing-masing sesuai makanan yang sudah masuk di perut. Kadang-kadang pengunjung lain terheran-heran melihat kakek-kakek tidak malu-malu ngrubung bon dan kemudian
hitung-hitungan bayar membayar.
– Saya tadi makan gado-gado dan es jeruk, jadi harus bayar berapa?
– Saya tadi soto dan teh tawar, jadi kembalinya berapa
Etika ini berjalan dengan sangat baik dan konsisten, sehingga pernah, di suatu restoran bertemu dengan adik-adik yang masih dinas dan berniat mentraktir, tapi dengan halus kita tolak
karena dari awal sudah komitment bayar sendiri-sendiri.
Karena tiap minggu selalu ada acara diskusi, maka kumpulan Reboan ini secara tidak sengaja menjadi acara berburu kuliner juga. Kadang komunitas ini berburu sampai ke daerah Bandung Selatan yang lumayan jauh dari Base-camp Cisangkuy, tapi asyik juga, kita nemu lotek, kolak dan manisan.
Di Sukarno-Hatta PLN kita berburu Soto Lamongan. Mungkin karena etika yang unik ini, komunitas ini berjalan cukup awet. Sayangnya, saya terpaksa mundur dari komunitas, karena pindah ke luar kota. Semoga acara ini tetap berjalan. (SH; Creator of Fundamen Top40; Visit http://fundamen40.blogspot.com)-FR