Mendalami resapan Biopori
Pada dasaranya biopori merupakan lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktifitas organisme di dalamnya seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara dan akan menjadi tempat meresapnya air di dalam tanah.
Bayangkan jika lubang-lubang biopori tersebut dibuat dalam jumlah yang banyak. Dampaknya tentunya dapat meningkatkan kemampuan tanah dalam meresepkan air ke dalam tanah dan mengurangi terjadinya aliran air di permukaan tanah.
Atas dasar itu seorang peneliti mengembangkan teknologi biopori buataan atau dikenal dengan Teknologi Lubang Resapan Biopori (LRB). LRB ini merupakan metode alternatif untuk meresapkan air hujan ke dalam tanah.
Mungkin sebelumnya kita mengenal cara meresapkan air hujan dengan sumur resapan. Ide awal ini pertama kali diperkenalkan oleh Kamir Raziudin Brata, seorang peneliti dan dosen di Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan IPB.
Adapun tujuan Lubang Resapan Biopori (LRB) ini adalah agar air hujan khususnya dapat masuk ke dalam tanah. Manfaat dari biopori ini adalah dapat memperkaya kandungan air hujan. Air yang meresap ke dalam tanah lewat Biopori yang mengandung lumpur dan bakteri. Air tersebut akan melarutkan bakteri dan lumpur yang mengandung mineral-mineral yang diperlukan oleh kehidupan.
Teknologi dapat dilakukan dengan membuat lubang sedalam 120 centimeter atau disesuaikan dengan tanah. Diamter lubang tidak perlu terlalu besar yaitu cukup 10 centimeter saja. Lubang tersebut perlu diisi dengan sampah lapuk sebanyak dua sampai tiga kilogram tergantung jenisnya.
Kemudian dapat ditutup menggunakan kawat jaring agar orang yang menginjaknya tidak terperosok. Teknologi ini dapat diterapkan di selokan yang seluruhnya tertutup semen atau di halaman rumah. Bayangkan jika setiap rumah melakukan kegiatan pembuatan LRB ini, maka akan semakin banyak lubang resapan di dunia ini.
Lalu bagaimana LRB ini dibuat?
Lubang resapan ini dapat dibuat menggunakan bor tanah yang telah diciptakan oleh para peneliti dari IPB tersebut. Agar lubang tetap terjaga maka perlu dibuat penguat bibir agar tidak terinjak atau runtuh karena aktivitas di atas tanah. Kelebihan LRB lainnya adalah selain sederhana, alat ini sangat mudah digunakan. Anda dapat memesan alat dan perangkat tersebut ke Tim IPB atau mengunjungi www.biopori.com
Pemanfaatan Biopori ini akan membuat keseimbangan alam terjaga. Selain itu 10 manfaat dari LRB ini antara lain adalah memelihara cacing tanah; mencegah terjadinya keamblesan (subsidence) dan keretakan tanah; menghambat intrusi air laut; mengubah sampah organik menjadi kompos; meningkatkan kesuburan tanah; menjaga keanekaragaman hayati dalam tanah;
Juga mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh adanya genangan air seperti Demam Berdarah, Malaria, Kaki Gajah, (mengurangi masalah pembuangan sampah yang mengakibatkan pencemaran udara dan perairan); mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan); serta mengurangi banjir, longsor dan kekeringan. (http://www.sekolahkampus.com/article/detail/detail/data/10/b7706041f3e5/list/biopori_dan_teknologi_lubang_resapan_biopori.html)-FatchurR