Penjajakan 4T- Tebing Keraton
Obyek : Pemandangan lembah yang luas dan dalam dengan latar belakang G. Tangkubanperahu dan G. Burangrang. Uniknya, penikmat seperti berada di balkon panggung berupa punggungan sempit yang menjorok di atas lembah.
Di kedua sisi dan depan langsung berbatasan dengan jurang dalam. Ada satu spot foto terbaik berupa batu besar terdepan, dibutuhkan langkah kaki super hati-hati mencapai batu besar ini untuk sekedar ber-selfie.
How to reach…
Perjalanan dimulai dari tempat parkir Taman Hutan Raya Juanda (Tahura), baru beberapa langkah kami berdua berjalan, sudah menemukan jalan bercabang. Sesuai petunjuk bapak presiden kami pilih ke kanan, masuk jalan Bukit Pakar Utara. Tanjakan dimulai.
Bisa dilewati R-4 dengan kondisi jalan bervariasi, aspal berlubang, lalu lubangnya makin banyak menjadi berbatu-batu, ada ruas yang dibeton, dan untung masih ada aspal mulus. Satu jam jalan kaki menapaki tanjakan lumayan, sampailah di “Warung Bandrek Bu Ipah”.
Banyak pesepeda berkumpul di sini. Terus maju sedikit lagi menjumpai jalan bercabang kedua. Di kedua sisi jalan terdapat lahan parker R-4 dengan kapasitas total kira-kira 16 – 18 unit mobil. Petunjuk mengatakan pilih yang ke kiri (memang ada petunjuk panah tapi teramat kecil).
Tampaknya R-4 pengunjung dilarang ke kiri dan musti parker disini, kecuali mobil penghuni. Tukang ojek aktif menawarkan jasa antar langsung ke Tebing Keraton dengan tarif 30- 50 ribu tergantung ketrampilan calon penumpang menawar. Tolak semuanya, lha dari awal sudah diniati jalan kaki.
Jalan menjadi lebih sempit hanya pas satu mobil, kalau bersimpangan pasti repot banget. Setengah jam berjalan kaki kami sampai pada percabangan ketiga. Disini petunjuknya jelas, “keatas 300 meter lagi”. Ke atas ?. Ya, ke kiri memang nanjak lagi. Banyak motor parkir di sisi kiri dan beberapa bangunan sederhana di sisi kanan merupakan petunjuk telah sampai di gerbang Tebing Keraton. Beli tiket 11 ribu/orang termasuk asuransi.
Tiga Opsi
Walau perjalanan 1,5 jam dari parkiran Tahura sampai ke Tebing Keraton ini menanjak, tapi rasanya ini lebih seperti ‘darmawisata’ ketimbang mendaki gunung. Barangkali ada yang ingin berselfie ria di sana, berikut tiga pilihan cara :
1. Seperti cara di atas, parkir di Tahura jalan kaki 1,5 jam. Total perjalanan kira-kira 4 jam.
2. Menggunakan R-4 sampai di percabangan kedua dan parkir di situ. Harap diingat, tempat perkir terbatas, ada kemungkinan tak kebagian (datang lebih pagi memberi peluang lebih besar untuk mendapatkan ruang). Dari sini tinggal jalan kaki setengah jam.
- Kalau enggan berjalan kaki, bisa menggunakan cara kedua tapi dari tempat parkir naik ojek. Dari gerbang tiket menuju obyek apa boleh buat tak ada jalan lain selain jalan kaki. Gak jauh kok, cuma 80 meter. Yang boleh masuk gerbang hanya orang dan kereta angin.Lain-lain
Ini perjalanan dengan durasi yang relative pendek (saya sampai di rumah belum jam 11), sehingga tak perlu cari restoran dan masjid seperti yang biasa kita lakukan. Sarapan dan makan siang di rumah, dalam perjalanan hanya berbekal air minum dan camilan. (Zainal Arifin – with Edy Subiarto)