Madu-lemon dan batuk
Jakarta, Obat batuk kini berbagai jenis dan merek marak dijual di warung dan apotek. Banyak yang menggunakan, tapi keampuhan obat pereda batuk itu kini dipertanyakan para dokter. Dokter yang tergabung dalam National Health Service (NHS) di Inggris mempertanyakan keampuhan obat itu.
Menurut mereka, obat batuk tidak terbukti secara ilmiah menghilangkan batuk meski dapat meredakan beberapa kondisi lain yang menyertainya. “Sedikit bukti ilmiah yang menunjukkan obat batuk ampuh seperti yang diiklankan. Beberapa bahan yang terkandung di dalamnya mungkin dapat meredakan gejala lain yang menyertai batuk seperti hidung tersumbat dan demam,” tulis NHS dikutip dari situs resminya, NHS Choices, Kamis (16/10/2014).
Masih menurut NHS, pengobatan terbaik untuk mengobati batuk adalah dengan bahan alami seperti madu dan lemon. Disamping itu, batuk akibat infeksi virus biasanya tidak dapat hilang dengan cepat seperti pada iklan. Batuk itu akan hilang setelah virus akhirnya dibasmi oleh sistem imunitas tubuh.
Pendapat tersebut juga diamini oleh Dr Tim Ballard, Wakil Ketua Royal College of General Practitioners, asosiasi dokter-dokter di Inggris. Menurutnya, obat batuk belum terbukti ampuh dan termasuk jarang diresepkan oleh dokter-dokter.
“Bukti medis yag menyebutkan obat batuk yang dijual di pasaran ampuh sangatlah lemah. Tidak ada pula bukti yang menunjukkan bahwa obat tersebut dapat mempercepat hilangnya penyakit, dan dokter-dokter sangat jarang meresepkan obat-obatan tersebut,” sambungya.
Obat batuk menjadi salah satu komoditi utama industri farmasi di berbagai belahan dunia, termasuk di Inggris. Rata-rata, obat batuk ukuran kecil dijual seharga Rp 65 ribu hingga Rp 80 ribu. Sementara untuk ukuran besar dijual dengan harga di atas Rp 100 ribu
Dilanjutkan Dr Ballard bahwa meski banyak menganggap produk obat batuk bermanfaat, akan lebih baik jika pasien langsung menghubungi dokter jika batuk tetap datang setelah lebih dari tiga minggu. Apalagi jika batuknya sudah mengeluarkan darah, menyebabkan susah bernapas dan membuat pusing.
“Jika batuknya bertahan lebih dari tiga minggu, atau jika batuk sudah mengeluarkan darah, membuat sulit bernapas, pusing dan demam tinggi, secapatnya hubungi dokter. Bisa saja batuk tersebut merupakan gejala penyakit serius,” sambungnya lagi.
Pendapat dokter-dokter tersebut kemudian menuai reaksi dari The Proprietary Association of Great Britain, asosiasi konsumen industri farmasi dan medis. Menurut mereka, obat-obatan yang dijual di pasaran sudah melewati tes Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA).
“Obat batuk tidak dapat menyembuhkan batuk, hanya berguna meredakan atau mengurangi batuk yang muncul,” tulisnya. (http://health.detik.com/read/2014/10/16/200015/2721134/763/dokter-ini-sebut-madu-dan-lemon-lebih-ampuh-usir-batuk-daripada-obat)-FatchurR