Kesehatan

Keringnya Area Miss V

MASALAH PANGSIUNAN SEPUH. – Disfungsi ereksi dan keringnya area Miss V menjadi masalah seks umum yang tidak bisa dihindari seiring bertambahnya usia. Meski demikian bukan berarti penunaan membuat pasangan jadi tidak menikmati seks.

Ketertarikan seks tidak akan menurun meski usia makin bertambah. Pria-wanita tetap bisa menikmati keintiman meski tidak muda lagi. Bercinta saat usia makin tua punya beberapa keuntungan. Wanita misalnya, tidak akan lagi dilanda khawatir hamil saat bercinta tanpa memakai alat kontrasepsi.

Berikut ini 3 masalah seks yang biasa dialami saat usia semakin menua dan cara mengatasinya:
1. Keringnya Area Miss V
Seiring bertambahnya usia, wanita akan merasakan mereka tidak lagi memproduksi cukup banyak cairan lubrikasi. Cairan ini penting agar wanita merasa nyaman saat bercinta dan tidak merasa kesakitan saat pasangan melakukan penetrasi.

Menurunnya produksi cairan lubrikasi ini disebabkan menurunnya jumlah hormon estrogen dalam tubuh. Penurunan hormon estrogen biasa terjadi pada wanita yang sudah menopause. Ketika produksi cairan lubrikasi menurun, area Miss V pun menjadi kering dan menjadi kurang elastis.

Bagaimana mengatasi masalah Miss V kering, Seperti dikutip Mayo Clinic, pertama dengan menggunakan cairan lubrikasi buatan. Sekarang ini ada banyak cairan lubrikasi buatan yang dijual di pasaran. Sebaiknya pilih yang berbahan dasar air.

Cara kedua terapi hormonal. Ketika melakukan terapi ini dokter minta wanita mengonsumsi obat untuk mengembalikan jumlah hormon estrogen atau memakai krim estrogen. Namun terapi hormonal ini belakangan menjadi kontroversi karena wanita jadi berisiko mengalami kanker payudara, serangan jantung dan stroke. Sebaiknya konsultasikan ke dokter mana solusi yang tepat untuk mengatasi masalah menopause ini.

2. Disfungsi Ereksi
Jika wanita mengalami masalah vagina kering ketika memasuki usia menopuase, pria bisa bermasalah dengan ereksinya. Seiring pertambahan usia kemampuan ereksi pria menurun. Ada yang kesulitan mempertahankan ereksinya. Beberapa pria lain butuh waktu lebih lama untuk bisa ereksi dan ketika ereksi itu terjadi ternyata lemah atau kurang ‘tegang’.

Penyebab terjadinya disfungsi ereksi ini karena berbagai hal. Pertama karena seiring pertambahan usia, produksi hormon testosteron menurun. Kedua, aliran darah ke area Mr. Happy tidak lancar karena berbagai penyakit, diabetes salah satunya. Tiga, ada kerusakan fungsi syaraf dan keempat, jaringan erectile menjadi tidak elastis seperti sebelumnya.

Untuk mengatasi masalah ini, menurut Everyday Health adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Rutinlah berolahraga, makan makanan sehat, menjaga berat badan, menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok dan minum minuman beralkohol.

Jika gaya hidup sehat sudah diterapkan namun disfungsi ereksi tetap terjadi, cobalah berkonsultasilah ke dokter. Ada obat-obatan yang bisa mengatasi impotensi. Operasi juga bisa menjadi jalan keluar, selama itu sesuai rekomendasi dokter.

3. Libido Rendah
Banyak orang kehilangan ketertarikannya pada seks seiring bertambahnya usia. Menurunnya libido di usia lanjut ini disebabkan karena banyak hal, seperti:
– Masalah kesehatan kronis, contohnya penyakit jantung atau diabetes

– Masalah emosional, seperti depresi atau kelelahan.
– Menurunnya level hormon seks di tubuh.
– Mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasi masalah kesehatan.

Bagi yang mengalami libido rendah ini, disarankan menemui ahli medis. Dokter bisa mengganti obat yang dikonsumsi sehingga tidak berdampak pada gairah seks. Atau dokter juga membantu mendiagnosa masalah kesehatan apa yang menyebabkan orang itu kehilangan gairah. (Agus Suryono; )-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close