Kabel tembaga diganti serat optik
Telkom sedang gencar membangun sistem jaringan kabel untuk menyediakan layanan telekomunikasi berkecepatan tinggi. Perusahaan pelat merah itu menargetkan sistem kabel yang sebelumnya memakai material tembaga, akan diganti total dengan kabel serat optik pada 2020 mendatang.
Telkom mengungkapkan kini, persentase kabel tembaga dan serat optik berimbang. “Posisinya 50% kabel tembaga dan 50% kabel serat optik,” ujar Dian Rachmawan, Direktur Consumer Service Telkom di acara Fiber to The Home (FTTH) Conference & Exhibition Asia-Pacific di Jakarta, Rabu (20/5).
Jaringan serat optiknya menjangkau 7 juta rumah. Untuk meningkatkan jumlah pelanggan, Telkom mengincar pelanggan rumah tangga dengan IndiHome yang menyediakan tiga layanan telekomunikasi, yaitu Internet, telepon rumah, dan televisi berlangganan berbasis Internet Protocol (IPTV).
IndiHome kini punya 350 ribu pelanggan dan ditargetkan jadi 3 juta akhir 2015. Beberapa wilayah yang jadi target utama Jabodetabek dan Surabaya. Dian meyakini kabel serat optik jadi tumpuan layanan telekomunikasi di masa depan. “2020 akan pakai fiber (serat optik). Semua jaringan ke rumah akan pakai fiber,” katanya melanjutkan.
Telkom saat ini memiliki sekitar 2.500 teknisi yang bekerja dalam pembangunan infrastruktur jaringan pitar lebar. Hingga akhir 2015 ini perusahaan menargetkan punya 10.000 sumber daya teknisi untuk membangun jaringan kecepatan tinggi itu.
Dari anggaran belanja modal Telkom tahun ini sebesar Rp 25 triliun sampai Rp 30 triliun, sekitar 30 persen di antaranya bakal dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur telekomunikasi pitalebar.
Sementara itu, 60 persen belanja modal tahun ini dialokasikan untuk anak perusahaannya yang bergerak di bisnis telekomunikasi seluler, Telkomsel, dan sisanya untuk ekspansi internasional. Telkom memasang target pendapatan Rp 100 triliun di penghujung 2015.
Telkom pada Mei lalu merampungkan pembangunan jaringan tulang punggungnya (backbone)serat optik yang mereka sebut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS). Seperti namanya, jaringan ini menghubungkan kawasan Sulawesi, Maluku, dan Papua, dengan kabel sepanjang 8.772 kilo meter.
Mereka kini menggarap proyek jaringan serat optik Luwuk Tutuyan Cable System (LTCS) penghubung Luwuk di Sulteng hingga Tutuyan di Sulawesi Utara dengan kabel 345 kilo meter. Telko menyebut proyek2 sistem kabel ini ber nama Indonesia Digital Network. (http://www.telkom.co.id/2020-seluruh-kabel-tembaga-telkom-diganti-serat-optik.html)-FatchurR