Legenda pecel Kroya
Setasiun Kroya menjadi simpul penting dari rute perjalanan kereta api. Disini pertemuan kereta baik ke maupun menuju jalur utara Cirebon, Jakarta atau Banjar, Bandung.
Perhentian KA cukup untuk memberi kesempatan penumpang menghambur keluar untuk membeli pecel atau pedagang merangsek kedalam menjajakan pecel. Pecel khas Korea (salah ketik), ada daun combrang yg rasanya pedes campur getir, butiran kemlanding dan peyek udang kali Serayu.
Itu cerita dulu. Sekarang setelah sepur lebih tertib, pecel Kroya sudah lenyap dalam schedule pemburu kuliner murah bermutu.
Tapi jangan kuatir demand masih tinggi. Tinggal bagaimana Restorka mengelola memanfaatkan pecandu pecel ini. Bayangan saya, setelah lewat Kroya para petugas Restorka yang cantik itu berjalan membawa baki sambil menawarkan ..,. pecel …. pecel ….. pecel. (Sadhono Hadi; Creator of Fundamen Top40; Visit http://fundamen40.blogspot.com dan http://rumahkudidesa.blogspot.com)-FR
Catatan :
1-Seperti biasa tulisan dari SH, ada yang menanggapi dari ThW : Biasanya kalau stop over 5 menit di sta. Kroya, saya turun sebentar beli pecel kroya. Rasanya khas. Sekarang, tak ada lagi. Saya mengharapkan pecel kroya yg disajikan lewat Restorka(?). Mereka bisa pre-order menjelang berhenti di sta Kroya. Kenapa tidak di-coba, ya?
Dalam jaringan rel sepur di Jawa ada dua stasiun persilangan – jalur utara & jalur selatan – yg sangat penting, yaitu sta. Kroya dan sta. Kertosono. Trayek lintas Jawa apapun biasanya melewati kedua stasiun ini. Di tambahkan sta. Kutoardjo menjadi stasiun besar, mungkin utk stop over perlintasan jalur selatan yg ramai juga dan double tracks. KAI tambah indah. (Salam & hidup KAI;-ThW)
2-Disambung oleh SSA : Setuju p Dhon n p Thom, sebaiknya resto KA, menampilkan menu makanan lokal yg dilaluinya. Kalau mau ke Bdg, ya ada nadi timbel dan karedox. Sebaliknya kalau mau ke Jogia, Surabaya ada nasi gudeg dan tahu tek. Nah pecel Kroya karena ditengah tengah, wajib ada dari arah manapun. Wah jadi laperr. (SSA)