Pesawat ini sudah tidak digunakan
Pesawat ini sudah tidak digunakan namun dulu tetap terpajang di ruang Monitoring pada Stasiun Radio Penerima Rancaekek berjajar dengan pesawat-pesawat lain yang masih dioperasikan.
Saya membuat sebuah catatan tentang fungsi, spesifikasi teknis, pabrikat dan nomor seri lalu saya kaitkan pada pesawat tersebut. Ketika saya alih tugas, kepada pengganti saya berpesan agar pesawat itu tetap dipertahankan, dirawat dan jangan dikanibalisasi.
Kira-kira 10 tahun kemudian, saat dapat giliran sebagai Duty Manager Kantor Pusat Telkom, setelah keliling di GKP saya mengajak sopir mengunjungi kantor2 yang berada di luar, salah satunya sebuah kantor di ujung pertigaan jalan Sukajadi atas dan Setiabudi.
Bangunan tidak begitu besar penuh dengan pesawat2 elektronika. Saya bertemu dengan Teja, anak Bali dari pendidikan Pamtu yang pernah sama-sama bertugas di WITEL-X, Ujungpandang. Dia mengantar saya berkeliling, dan mata saya tertambat pada sebuah pesawat di salah satu sudut ruangan.
Ternyata pesawat yang dulu menghuni Stasiun Radio Monitoring Rancaekek. Masih utuh. Pengganti saya benar-benar melaksanakan pesan saya ketika alih-tugas. Bahkan kertas catatan saya masih menempel pada badan pesawat itu. Saya tersenyum.
Pada laporan tugas Duty Manager saya selipkan usulan agar kertas tempelan pada pesawat itu dilaminating agar tidak rusak. Kepada Teja sudah saya sampaikan pesan saya itu.
Kira-kira 5 tahun kemudian, saya mengajak keluarga berwisata ke Taman Mini Indonesia Indah dan sempat mampir ke Museum Telekomunikasi. Museum yang hari itu sepi pengunjung membuat saya sekeluarga merasa lebih bebas berkeliling dan mengamati barang-barang yang dipajang dalam Museum.
Mendadak saya terkesiap ketika pandangan mata jatuh pada sebuah pesawat yang rasanya pernah saya ketahui sebelumnya. Saya bergerak mendekat, astaghfirullah, ternyata pesawat yang dari Rancaekek itu. Saya memperhatikan dengan cermat.
Masih utuh dan terawat baik. Kertas catatan saya pun masih ada dan ternyata sudah dilaminating sesuai yang pernah saya usulkan. Kepada anak-anak saya ceritakan perihal pesawat tersebut. Mereka mendekat dan senang melihat nama dan tandatangan bapaknya ada pada kertas catatan itu.
Kemarin saya menemukan gambar ini ketika membuka album lawas. Apakah saat ini pesawat itu masih terpajang di Museum Telekomunikasi, wallahualam. Saya belum ke Museum Telekomunikasi lagi sejak itu. (Djaka Rubijanto)-FR