Tata kelola mantan Perusahaan tempat kita mengabdi
Untuk mengenang dan mengetahui Kiprah Telkom mantan kantor tempat kita mengabdi, berikut kami sajikan Komitmen Perusahaan, sekedar untuk diketahui
Kami (Telkom) berkomitmen bagi terwujudnya learning organization, dengan memproyeksikan organisasi menjadi knowledge based enterprise melalui peningkatan kompetensi yang mendukung kebutuhan bisnis perusahaan agar terbentuk center of excellent human capital di industri TIMES yang dapat mendukung peningkatan performansi bisnis dan implementasi budaya baru.
Karyawan yang kompeten akan meng-create bisnis melalui proses blendedlearning yaitu pengikatan sumber-sumber daya pada proses learning dengan pembelajar, sehingga dapat menciptakan suatu organisasi pembelajar (learning organization).
Kami akan memiliki kemampuan dalam merespon berbagai perubahan yang terjadi dan memanfaatkan perubahan tersebut menjadi sesuatu yang dapat meningkatkan kapasitas dan nilai perusahaan sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan dan keberlanjutan dalam jangka panjang.
Hal ini tidak lain adalah sebagai wujud nyata pengelolaan GCG untuk mengantarkan kelangsungan pertumbuhan usaha dan eksistensi kami ke masa mendatang.(GCG dalam konteks perspektif organisasi pembelajaran)
Tahun 2013 merupakan tahun penguatan GCG di seluruh group usaha yang dimaksudkan agar penerapan GCG senantiasa melekat dan selaras dengan tuntutan bisnis dan perubahan industri saat ini yang tengah berlangsung yang kami sikapi berupa transformasi portfolio bisnis dan transformasi organisasi.
Komitmen penerapan GCG dalam organisasi mencerminkan keyakinan bahwa GCG merupakan kunci sukses pencapaian kinerja usaha yang efektif, efisien dan berkelanjutan yang sangat diperlukan dalam memenangkan persainga.
Sehingga perusahaan dapat memenuhi kewajibannya secara baik kepada pemegang saham, pelanggan, karyawan, mitra bisnis, masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya.
Mengingat saham kami tercatat dan diperdagangkan di BEI dan NYSE, maka penerapan GCG selain didasarkan atas ketentuan sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Perseroan dan Pedoman Umum GCG Indonesia yang dikeluarkan Komite Nasional Kebijakan Governance (“KNKG”) di Indonesia juga secara fundamental dituntut untuk mengelola praktik GCG yang efektif agar mematuhi ketentuan yang dimuat dalam Sarbanes Oxley Act tahun 2002 (“SOA”) serta peraturan US SEC lainnya.
Peraturan dan ketentuan dalam SOA yang relevan di antaranya adalah (i) SOA Seksi 404 yang mensyaratkan manajemen bertanggung jawab atas dilakukannya dan dipeliharanya pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan(Internal Control over Financial Reporting/“ICOFR”) yang memadai sehingga memastikan keandalan pelaporan keuangan.
Serta persiapan penerbitan laporan keuangan yang selaras dengan PSAK dan/atau IFRS dan (ii) SOA Seksi 302 yang menghendaki tanggung jawab dari pihak manajemen terhadap pembuatan, pemeliharaan dan evaluasi terhadap efektivitas prosedur.
Dan pengendalian pengungkapan untuk memastikan kesesuaian informasi yang diungkapkan dalam laporan dengan ketentuan Exchange Act dan telah dicatat, diproses, dirangkum dan dilaporkan dalam periode waktu yang tersedia untuk kemudian diakumulasikan dan dikomunikasikan kepada manajemen, termasuk Direktur Utama dan Direktur Keuangan, untuk kepentingan pengambilan keputusan terkait dengan pengungkapan yang diperlukan.
Terkait dengan independensi audit, maka kami mematuhi dan tunduk terhadap ketentuan yang berlaku di OJK dan US SEC mengenai independensi anggota Komite Audit. Seiring dengan transformasi portfolio bisnis TIMES yang kami kelola, maka penerapan GCG terus dikuatkan dan dikembangkan dalam sebuah kerangka tata kelola group usaha.
Kesungguhan membangun tata kelola group diawali dengan penguatan komitmen manajemen oleh seluruh Dewan Komisaris dan Direksi berupa pernyataan dan penandatanganan Pakta Integritas sebagai bukti kesungguhan penerapan GCG.
Tahun 2013 merupakan tahun penguatan GCG di seluruh group usaha yang dimaksudkan agar penerapan GCG senantiasa melekat dan selaras dengan tuntutan bisnis dan perubahan industri saat ini yang tengah berlangsung yang kami sikapi berupa transformasi portfolio bisnis dan transformasi organisasi.
Penguatan GCG Telkom Group dibangun dan dikembangkan penerapannya di seluruh group usaha agar tercipta praktik bisnis yang beretika (GCG as ethics), bermartabat, dan terbukti prinsip GCG dilaksanakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas seharihari bekerja dengan fokus pada manusia dan sistem.
Dalam implementasi GCG, kami berupaya untuk memastikan terciptanya fase perusahaan yang terkelola dengan baik (good governed company – GGC). Pada tahap ini, kami tidak hanya mampu mengelola risiko dengan baik.
Namun juga mampu merespon berbagai perubahan yang terjadi dan memanfaatkan perubahan tersebut menjadi sesuatu yang dapat meingkatkan kapasitas dan nilai perusahaan, sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan dan keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang. (GCG dalam perspektif organisasi pembelajaran). (Dimuat pada tanggal 25 Maret, 2014; http://www.telkom.co.id/investor-relations/tata-kelola-perusahaan/kerangka)-FatchurR