Islam

Tidak MUDAH Tapi Akan Terasa INDAH

Tidak MUDAH senyum ketika hati menangis dan teriris. Tapi terasa INDAH saat kita sadar itu bagian dari kasih Illahi. Agar Allah memindahkan kebaikan-kebaikan orang yang menyakiti kita

Tidak MUDAH bangkit dalam keadaan terpuruk. Tapi akan terasa INDAH ketika kita menyadari…
Bahwa Allah sedang menyapa dengan cinta-Nya Agar kita tumbuh besar dan kuat

Tidak MUDAH memberi ketika diri sendiri dalam kekurangan. Tapi akan terasa INDAH ketika kita bisa membahagiakan orang lain, Bukan membahagiakan diri sendiri

Tidak MUDAH memaafkan ketika kita dibenci dan di hina
Tapi akan terasa INDAH kalau itu bagian dari penyucian diri. Dan ikhlash hanya mengharap ridho Illahi

Tidak MUDAH melupakan kegagalan ketika kita masih berkubang didalamnya
Tapi akan terasa INDAH ketika menyadari itu adalah awal dari kesuksesan kita

Tidak MUDAH melupakan masa lalu yang menyakitkan. Tapi akan terasa INDAH ketika menyadari itulah jalan yang harus ditempuh, Untuk mengawali kebahagiaan yang akan diberikan Allah sebagai penggantinya

Tidak MUDAH menghilangkan duka karena kehilangan, Tapi akan terasa INDAH ketika menyadari…
Bahwa Tuhan telah meminjamkan kepada kita beberapa saat

Tidak MUDAH menghadapi penderitaan dan cobaan yang terus mendera. Tapi akan terasa INDAH ketika menumbuhkan kesabaran dan rasa syukur. Dan menyadari itu bagian dari cara Abllah menyayangi hambanya, Seperti Kalau menyayangi para Nabi dan Rasul-Nya. Bude Koesh-72)-FR

————

 

Ikuti terus artikel IBO lainnya :

  1. Syafa’at Membaca Al-Quran
  2. Buah amal yang ikhlas
  3. Memilih teman solihin

—————-

 

Syafa’at Membaca Al-Quran.

Bagi yg sdh pernah membaca, sebagai refreshing dan bagi yg belum pernah baca sebagai tambahan ilmu.”SYAFA’AT AL QUR’AN DI ALAM KUBUR”.

Dari Sa’id bin Sulaim ra, Rasulullah SAW bersabda: “Tiada penolong yg lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari  Kiamat dari pada  Al-Qur’an. Bukan Nabi, bukan Malaikat & bukan pula yg lainnya.” ( Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya ).

Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah, jika seseorang wafat dunia, ketika orang-2 sibuk dgn kain kafan & persiapan pengebumi an di rumahnya, tiba-2 seseorang yg sangat tampan berdiri di kepala mayat. Ketika kain kafan mulai dipakaikan, dia berada di antara dada & kain kafan.

Setelah dikuburkan & orang-2  mulai meninggalkannya, datang 2 Malaikat , yaitu Munkar & Nakir yg berusaha memisahkan orang tampan itu dari mayat agar memudahkan tanya jawab.

Si tampan berkata: ”Ia adalah sahabat karibku. Dlm keadaan apapun aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian ditugaskan utk bertanya kepadanya, lakukanlah pekerjaan kalian. Aku tidak akan berpisah dari orang ini sehingga ia dimasuk kan ke dlm syurga.”

Lalu ia berpaling kpd sahabatnya & berkata,”Aku adalah Al quran yg terkadang kamu baca dgn suara keras & terkadang dgn suara perlahan. Jangan khawatir setelah menghadapi pertanyaan Munkar & Nakir ini, engkau tidak akan mengalami kesulitan.”

Setelah para malaikat itu selesai memberi pertanyaan, ia menghamparkan tempat tidur & permadani sutera yg penuh dgn kasturi dari Mala’il A’la. (Himpunan Fadhilah Amal : 609)

Allahu Akbar, selalu ada getaran haru selepas membaca hadits ini. Getaran penuh harapan sekaligus kekhawatiran. Getaran harap karena ingin Al-Quran yg kita baca dapat menjadi pembela kita di hari yg tidak ada pembela. Sekaligus getaran takut, kalau-kalau Al-Quran akan menuntut kita.

Allah…terimalah bacaan Al-Quran kami. Sempurnakanlah kekurangannya.

Banyak riwayat yg menerangkan bahwa Al-Quran adalah pemberi syafa’at yg pasti dikabulkan Allah SWT. Amiin.. (H. Moeljadi; sumber dari Prof. DR. Ahmad Sathori Ismail)-FR

————–

 

Buah amal yang ikhlas
Dalam QS.  Yusuf ( 12 : 111 ) , Allah SWT berfirman : “ Pada kisah2 mereka itu terdapat pelajaran  bagi orang2 yang ber akal. Al Qur’an itu bukan cerita yang dibuat-buat, tapi membenarkan ( kitab2) yang sebelumnya , dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman “.

Firman Allah SWT itu dalil kuat pentingnya periwayatan kisah2 bagi manusia. Dalam kehidupan, kisah2 masa lalu orang2 saleh bermakna besar, bukan hanya karena suri tauladan yang dapat dipetik tapi juga merupakan sesuatu yang nyata dalam kehidupan manusia.

Ikhlas salah satu dari banyak amal hati, dan ikhlas berada di barisan terdepan dari amal hati. Arti ikhlas menghendaki keridhaan Allah dengan suatu amal dan membersihkan dari semua dosa individual maupun duniawi. Landasan amal yang ikhlas adalah memurnikan niat hanya karena Allah SWT semata.

 

Ikhlas dalam pengertian ini merupakan satu dari buah tauhid sempurna kepada Allah, yaitu menyatukan ibadah dan isti’ anah ( memohon pertolongan ) padaNya, seperti firman Allah SWT dalam QS. Al-Faatihah ( 1 : 5) : “ Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya pada Engkaulah kami mohon pertolongan “.

 

Dengan ikhlas ini orang mukmin benar2 menjadi hamba Allah dan bukan hamba selain Allah ( mis: hamba dunia atau hamba nafsunya ) . Dengan ikhlas dia akan jadi hamba seperti yang diperintahkan Allah ke Rasul-nya dalam QS. Al-An’aam ( 6 : 162-163 ) : “ Katakanlah, ibadahku hidupku dan matiku hanya untuk Allah, tiada sekutu bagi-Nya, dan itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri ( kepada Allah ) “.

Diantara buah ikhla, Allah akan mengulurkan bantuan pada orang yang muklis dan menjaga dengan mata-Nya yang tidak pernah terpejam dan berpaling darinya tatkala dia berada ditempat yang dilanda bencana, dikepung kesusahan dan kesulitan. Allah senantisa mengabulkan doanya , memenuhi panggilannya dan menyibak mendung yang mengelilinginya.
Diantara mutiara kisah yang menonjol tentang pengaruh ikhlas dalam menyingkirkan kesulitan adalah kisah : “ Ashhaabul Kahfi “ . Firman Allah dalam QS. Al Kahfi ( 18 : 9 – 26 ) . Dinamai “ Al Kahfi “ artinya ” Gua “ dan  “ Ashhaabul Kahfi “ : “ Penghuni-penghuni gua “. Dalam kisah ini diceritakan tiga  orang pemuda shaleh yang tidur dalam gua selama 300 tahun ditambah 9 tahun.

 

Nanti ( ada orang yang akan )  mengatakan  : “ ( Jumlah mereka ) 5 orang yang ke=6 anjingnya “, sebagai terkaan terhadap barang yang gaib ; dan (yang lain) mengatakan : “ ( Jumlah mereka ) 7 orang, yang ke-8 adalah anjingnya “.

 

Katakanlah : “ Tuhan lebih mengetahui jumlah mereka ; tidak ada orang yang tahu ( bilangan )  mereka kecuali sedikit “. Karena itu jangan kamu ( Muhammad ) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan menanyakan tentang mereka (pemuda2 itu ) kepada seorangpun diantara mereka.

Ppelajaran yang dapat diambil dari kisah ini antara lain adalah tentang kekuatan iman kepada Allah SWT, serta ibadah yang ikhlas kepada-Nya, yang kesemuanya mengandung I’tibar dan pelajaran yang amat berguna bagi kehidupan manusia, sebagaimana yang dikisahkan oleh Rasullulah SAW kepada kita.

Al-Hafizh Al- Mundziry meriwayatkan dari  Ibnu Umar r.a : ” Aku mendengar Rasullulah SAW bersabda : “ Ada 3 pemuda shaleh diantara orang2 sebelum kalian yang bepergian, hingga mereka mendapatkan tempat persinggahan di gua. Seketika itu batu2 besar menggelinding dari atas gunung sehingga menutup lubang gua .

 

Salah seorang pemuda diantaranya itu berkata : “ Sesungguhnya tidak ada yang bisa menyelamatkan kalian dari timbunan batu-batu ini kecuali kalian berdoa kepada Allah dengan amal-amal shalih kalian “. Lalu salah seorang dari ketiga pemuda itu berkata,

 

” Ya Allah, aku punya 2 ortu yang tua renta. Aku tidak pernah minum susu sebelum kedua orang tuaku minum. Ini jadi kebiasaanku. Pada suatu hari aku harus mencari pohon dan berjalan jauh sehingga aku pulang setelah petang. Waktu itu kedua ortu sudah tertidur. Aku memerah susu untuk minuman kedua ortuku. Aku merasa emggan untuk minum susu itu sebelum mereka berdua minum.
Inilah kebiasaan yang aku lakukan. Maka susu digelas itu tetap berada ditanganku, sampai kedua orang tuaku bangun hingga fajar menyingsing. “. Lalu pemuda itu berdoa, Ya Allah ,jika apa yang aku lakukan itu karena mencari keridhaan-mu, maka keluarkanlah kami dari batu-batu yang menutupi gua ini.”.

 

Tak lama batu2 itu bergesar sedikit, namun belum memungkinkan ketiga pemuda itu keluar gua. Rasullulah SAW bersabda : “ Pemuda yang kedua lalu berkata, ” Ya Allah, aku punya keponakan perempuan yang kucintai. Aku bermaksud memilikinya, namun dia menolak, hingga tibanya tahun paceklik.

 

Keponakan ku  menemuiku dan aku memberinya uang emas seratus dua puluh dinar, tapi dengan syarat dia harus bersedia menyerahkan dirinya kepadaku. Diapun setuju. Tatkala aku merasa mampu memperdayainya, ia berkata, ” Engkau tidak boleh berkumpul denganku, kecuali menurut haknya. “

 

Mendengar perkataannya aku pun merasa malu untuk menjamahnya. Lalu dia kutinggalkan begitu saja, padahal dia adalah orang yang paling kucintai. Kubiarkan saja uang emas yang telah kuberikan kepadanya. Lalu pemuda itu  berdoa : “ Ya Allah, jika yang telah kulakukan pada keponakan itu karena aku mencari keridhaan-Mu, maka keluarkanlah kami dari kesulitan ini. Tak lama kemudian, batu-batu yang menutupi gua itu bergeser lagi sedikit, namun masih belum memungkinkan ketiga pemuda itu untuk keluar dari gua.

 

“ Pemuda ketiga berkata, “ Ya Allah, aku punya  tiga orang buruh yang upahnya aku berikan setelah mereka selesai bekerja, kecuali upah satu orang buruh aku tahan karena dia pergi entah kemana. Aku mengembangkan upahnya hingga berlimpah. Setelah lama dia datang menjumpaiku, seraya berkata,”

 

Wahai hamba Allah, serahkan upahku yang belum sempat aku ambil.

Lalu aku berkata : “ Ambillah upahmu yang kini berupa onta, sapi dan  domba, karena semua yang engkau lihat ini adalah milikmu yang berasal dari upahmu yang belum kamu ambil.

 

Dia lalu berkata.” Wahai hamba Allah, janganlah engkau mengolok-olok diriku “ .

Lalu majikan buruh itu berkata : “ Aku tidak mengolok-olokmu “ Mendengar perkatannku , lalu iapun mengambil semua miliknya dan tidak meninggalkan sedikitpun harta benda itu.
Akhirnya pemuda yang ketiga berdoa : “ Ya Allah, jika aku lakukan itu karena mencari keridhaan-Mu , maka keluarkanlah kami dari kesulitan ini : Tak lama batu-batu itu bergeser lagi sehingga mereka bisa keluar dari gua ”. Kemudian ketiga pemuda shaleh itupun melanjutkan perjalanannya.

Demikianlah mutiara kisah tentang tiga orang pemuda penghuni gua, yang karena  amalnya yang ikhlas, maka Allah SWT  mengabulkan doanya.. (H. Moeljadi; Reff. Hadist riwayat Al- Bukhary dan Muslim)-FR

———–

 

Memilih teman solihin
Seorang Sahabat Dalam pergaulan dengan cara baik dan sopan santun, semua ada pada asas² Islam. persahabatan adalah suatu yg bisa Mempengaruhi ahlak kita. Karna itu Pentingnya seorang memilih sahabat soleh Karena laksana memilih makanan bermanfaat dan Sehat yang di satukan dngn jasad kita

Bersabda Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم :”Biasanya kalian suka mengikuti sepak terjang Sahabat² mu maka hendaklah kalian SUKA memilih Yang  akan menjadi sahabat²mu” (HR:Ahmad -Thabrani)

Carilah kawan yg soleh santun ikhlas Setia ketika senang dan susah lebih wajibnya Yang slalu mengajak kita beribadah..jangn sekali² Mencari teman yg slalu membuka aib sseorng atau Bermuka dua kelak ia akan membuka aibmu..

Sayyidina ali رضي الله عنـه berkata: “Kawan Yang terJelek Ialah Yang suka mencari² kesalahan mu, Dan Mengajak Kamu Bermuka dua “dan dengan qoul lain “Bila Kamu Ingin Melihat Ahlak Seseorang Maka lLhatlah Temannya Karena Sebahagian Besar Sama Ahlaknya”

Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم : “Bergaul Hendaklah  Bersama Orang² Beriman, dan Makan yang disajikan dimakan oleh orang² yang betakwa” (HR: Imam Abi daud -,imam TiRmidzi)

Persahabatan itu Penting Karena Sunah Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم Akan Tetapi Juga Memilih Sahabat Juga di SunahKan Oleh Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم ..Karena Apabila  Mempunyai Teman Yg Soleh Maka Lambat laun akan menjadi soleh dan Sebaliknya Apabila Mempunyai Teman Yg Buruk Maka Lambat Laun Akhlak nya buruk pula. (Kunarti-72)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close