Tata kelola transportasi
Berikut penjelasan tentang Manajemen TRansportasi menentukan kemajuan suatu masyarakat, dengan menyajikan berita email dari Menhub kepada Jajareannya;
From: jonan@dephub.go.id
Sent: Minggu, 31 Januari 2016 22.57
To: Milis Dephub
Subject: Tata Kelola Transportasi Menentukan Kemajuan Suatu Masyarakat …
Rekan rekanku,
Bagi semua masyarakat di dunia ini, tata kelola transportasi menentukan kemajuan suatu masyarakat secara signifikan. Coba kita tengok ke Singapura, Jepang, bahkan Eropa Barat ataupun negara yang baru saja melakukan modernisasi tata kelola transportasinya seperti Uni Emirat Arab atau bahkan RRT.
Bagi sebuah masyarakat yang tidak tertib tata kelola transportasinya, maka biasanya kemajuan akan berjalan amat lamban dan bahkan cenderung tertinggal dari masyarakat lainnya yang lebih tertib.
Bagaimana dengan kita sendiri?
Tata Kelola Transportasi yang baik WAJIB dimulai dari aparatur transportasi yang tertib pula.
Apakah aparatur transportasi kita tertib? Tentu masih jauh dari rata2 di dunia.
Laporan World Economic Forum menempatkan urutan kualitas keseluruhan transportasi kita dari 140 negara sebagai berikut:
- Udara – no 66.
b. Laut – no 80.
c. Kereta Api – no 34.
d. Darat – no 88.
Saya mencanangkan, suka atau tidak suka, kita harus naik kelas, apapun yang kita lakukan. Target saya bahwa di tahun 2019, keempat moda diatas harus seluruhnya berada pada quartil pertama yaitu tidak ada yang diurutan dibawah 35, bahkan Kereta Api dan Penerbangan wajib mencapai urutan diatas 25!
Apakah bisa?
Bukan itu pertanyaannya, namun apakah kita mau berjuang ke arah tersebut bila kita selama ini bekerja dengan tujuan hanya untuk kepentingan diri sendiri saja, tidak mengurusi organisasi dan masa bodoh.
Kesalahan terbesar dalam tata kelola aparatur negara adalah mengutamakan pendidikan dibandingkan prestasi dalam promosi aparatur negara, Itu berdampak egosime yang tinggi dicampur dengan kultur feodal dan kultur KKN untuk promosi jabatan.
Saya memahami bahwa penghasilan aparatur negara dibidang transportasi masih tertinggal dari rata2 operator transportasi, namun saya berjanji bahwa segala upaya akan saya lakukan untuk penyesuaiannya secara bertahap apabila kualitas kerja kita juga membaik.
Coba kita simak beberapa fakta dibawah ini:
a. Ada pegawai yang seumur hidupnya ditempatkan di kantor pusat dan sewaktu ditugaskan di kota lain, malah menangis. Apakah tidak pernah dibayangkan bahwa rekan2nya yang sudah bertugas bertahun tahun meninggalkan keluarga juga berhak pulang menemani keluarganya.
- Ada pula pegawai yang lobi sana sini untuk tidak dimutasi, lucu ya? Sayapun bisa dimutasi lho atau bahkan diberhentikan sewaktu waktu. Lebih gila lagi, ada pegawai yang dimutasi namun tidak bersedia menempati pos barunya, yang beginian harus dipecat segera!
- Ada PPK/KPA yang masih meminta bagian besar ke rekanan.
d. Ada juga petugas ULP yang memanipulasi proses e-tender dengan mengetik tiap huruf diberi spasi supaya tidak terbaca oleh umum.
e. Lucunya, toilet di-mana2 kotor, pengadaan security gate yang tak kunjung selesai walaupun Biro Umum punya orang pintar2. - Masih ada juga sistem bagi rata DIPA shg pembangunan suatu lokasi baik pelabuhan maupun bandara serta jalur KA tak kunjung selesai dan tanpa proses tender multi years.
g. Lemahnya penerapan regulasi karena banyak yang berharap kewenangan dapat menghasilkan manfaat pribadi.
Saya minta agar semua Eselon 1 membuat surat edaran, pejabat tertinggi di sebuah propinsi menjadi koordinator di tiap subsektor sehingga pekerjaan bisa lebih efektif. Bahkan ditiap Propinsi, agar Pejabat Kemenhub dengan pangkat c menjadi koordinator bagi subsektor lainnya.
Coba kita hapus tuntas ketujuh kelemahan diatas sekarang juga, niscaya Kementrian Perhubungan akan menjadi Lembaga yang dipuji oleh masyarakat kita, akan menjadi tonggak yang baik untuk mendorong kemajuan Indonesia.
Semua Eselon 1 wajib menerapkan upaya ini, jika merasa tidak sanggup atau takut, artinya sudah waktunya mengajukan pensiun dini ya. Siap? Kalau tidak siap, silahkan mutasi ke kementrian lainnya ya.
(Sam Owob; sumber dari Pandji R. Hadinoto; https://jakarta45.wordpress.com/)-FR