Aku cinta Indonesia

Diaspora di Singapura siap Viralkan Destinasi Wisata Indonesia

(travel.detik.com)-JAKARTA; Program Hot Deals yang diluncurkan Kemenpar kini didukung Generasi Wonderful Indonesia (GenWi) Singapura. Dukungan ini akan mengangkat lagi program Kemenpar.

Hal itu disampaikan Staf Khusus Menteri Bidkommedia Kemenpar Don Kardono saat mahasiswa dan diaspora berdialog di KBRI Singapura pada (13/10/2018).

“Mahasiswa dan diaspora berkumpul di KBRI. Mereka tertarik segera membuat program dengan teman2 GenPi. Pilihannya mendukung program Hot Deals yang diluncurkan di daerah2” papar Don (14/10/18). Hot Deals ini program super extra ordinary Kemenpar. Konsep yang ditawarkan more for less atau ‘you get more, you pay less’. Program ini terangkat karena akan dijalankan di daerah2 crossborder.

“Secara wilayah, Singapura dekat Indonesia, seperti Kepri yang memiliki Great Batam. Hal ini memudahkan GenWI Singapura menjual Hot Deals. Apalagi jika ditopang destinasi unggulan lain seperti Jakarta dan Bali yang juga sudah punya program Hot Deals,” jelas dia.

Posisi Kepri strategis menjaring wisatawan Singapura. Sebab di pariwisata, faktor yang penting adalah proximity / kedekatan, jarak dan budaya. Maka, Singapora menjadi target market yang ideal.

Terlebih, bukan hanya orang2 Singapura yang bisa dijaring, ekspatriat yang kerja di sana juga masuk target, baik dari China, India, dan negara lain. Ini alasan pentingnya Kepri untuk menjaring wisatawan asal Singapura yang juga terlihat dari data di Kemenpar yakni 20% wisman masuk melalui Kepri.

“Sedangkan 30% nya masuk lewat Jakarta dan 40% via Bali. Karena itu, Singapura jadi market strategis buat Indonesia” ungkap Don. Di sini peran GenWi Singapura sangat dibutuhkan. GenWi akan mempromosikan Wonderful Indonesia dari Singapura, tempat mereka tinggal. Tak hanya GenWi, GenPi juga akan terlibat untuk ini.

“GenWi dekat dengan pelanggan karena berada di Singapura. Sedang GenPi dekat dengan produk. Jadi, secara promosi di online akan dilakukan GenPI” paparnya. Don menjelaskan produk pariwisata yang bisa ditawarkan adalah destinasi. Pelanggan pariwisata adalah travellers atau marketnya.

“Level pertama, lebih banyak promosikan destinasi, Calendar of Events (CoE) dan kebijakan atau deregulasi di sektor pariwisata. Sebab, CoE Kemenpar menempatkan Kepri (Batam Bintan) sebagai salah satu andalan setelah Bali dan Jakarta, termasuk di 2019,” jelas dia.

Pasar Singapura sangat menggoda buat Indonesia. Estimasi jumlah orang asing yang masuk via bandara Singapura 12 bulan terakhir 12 juta pax. Rinciannya, 32% dari ASEAN minus Indonesia, 22% dari China-Hong Kong, 17% dari Asia-Pasifik, 14% dari Asia Tengah, MEA, Afrika dan sisanya Eropa dan Australia.

“Wisman ke Indonesia yang transit di bandara Singapura jumlahnya tak sampai 700 ribu. Artinya, peluang kita menggaet wisman yang jumlahnya 11 juta lebih itu terbuka luas,” imbuh Don.

Menpar Arief Yahya mendukung langkah GenWI Singapura yang mengenalkan Hot Deals. Transportation hub adalah bagian dari tourism hub. Dengan demikian, orang yang datang di Singapura bisa dialirkan ke Indonesia, dia juga tak melihat Singapura sebagai pesaing.

“Paket Hot Deals menggabungkan 3A dalam satu paket murah, menggunakan excess capacity atau kapasitas yang tidak terpakai. Saya lihat Singapura berpotensi besar karena Singapura bukan tourism hub, tapi transportation hub,” kata Arief.

“Agar Singapura jadi tourism hub yang kuat, maka kita harus memperkuat VITO Singapura sebagai marketing intelligence dan marketing channel kita yang secara rutin bekerja sama dengan travel agent di Singapura. Kita akan memperkuat VITO Kuala Lumpur dan Bangkok” sambung dia. (idr/fay; Rizki Ati Huluwa; Bahan dari : https://travel.detik.com/travel-news/d-4256122/di-singapura-diaspora-siap-viralkan-destinasi-wisata-indonesia)-FatchurR *

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close