Psikologi

Cinta sejati

Pagi itu Klinik sangat sibuk. Sekitar jam 9:30 seorang pria berusia 70-an datang untuk membuka jahitan pada luka di ibu-jarinya. Dokter memintanya menunggu, sebab masih banyak pasien yang harus ditanganinya, mungkin dia baru dapat ditangani 1 jam lagi….

Sewaktu menunggu, kakek itu nampak gelisah, sebentar2 melirik ke jam tangannya. Sang dokter merasa kasihan. J a d i ketika sedang luang dokter itu sempatkan untuk memeriksa lukanya & nampaknya cukup baik & kering, tinggal membuka jahitan & memasang perban baru.

Sambil menangani lukanya, dokter bertanya apakah dia punya janji lain hingga tampak ter buru2. Lelaki tua itu menjawab: tidak, dia hendak ke rumah jompo untuk makan siang bersama istrinya, seperti yg dilakukannya sehari-hari.

Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat di sana sejak beberapa waktu & istrinya mengidap penyakit Alzheimer. Lalu dokter bertanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat ?
Dia menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mengenalinya sejak 5 tahun terakhir….

Sang dokter sangat terkejut & berkata, “Bapak masih pergi ke sana setiap hari walaupun istri Bapak sudah tidak kenal lagi?” Dia tersenyum dan berkata : “Dia memang tidak mengenali saya, tapi saya masih mengenali dia kan?”

Dengan berat dokter itu harus menahan air mata sampai kakek itu pergi. Cinta sesungguhnya tidak bersifat fisik atau romantis. Cinta sejati adalah menerima apa adanya yang terjadi saat ini, yang sudah terjadi dan yang akan terjadi. (Mamiek Slamet dari grup FB-ILP)-FR
———

Sajian lainnya :
1. Keindahan sementara
2. Penilaian jadul
3. Tak ada jalan pintas untuk sebuah kesuksesan
4. Saudara‎ vs Persaudaraan
5. Segelas Susu Yang Mengharukan
———-

1-Keindahan sementara
🌞Yang indah hanya sεmεntara
🌞Yang abadi adalah kεnangan
🌞Yang ikhlas hanya dari hati
🌞Yang tulus hanya dari sanubari

🌞Tidak mudah mεncari yang hilang
🌞Tidak mudah mεngεjar impian
🌞Namun yang lεbih susah mεmpεrtahankan yang ada karεna walaupun tεrgεnggam bisa tεrlεpas juga

🌞Ingatlah pada pεpatah,
“Jika kamu tidak mεmiliki apa yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini”
🌞Bεlajar mεnεrima apa adanya dan bεrpikir positif
🌞Rumah mεwah bagai istana, harta bεnda yang tak tεrhitung, kεdudukan, dan jabatan yang luar biasa, namun… Kεtika nafas tεrakhir tiba, sεbatang jarum pun tak bisa dibawa pεrgi bahkan sεhεlai bεnang pun tak bisa dimiliki apalagi yang mau dipεrεbutkan? apalagi yang mau disombongkan ??

🌞Maka jalanilah hidup ini dεngan kεinsafan nurani
🌞Jangan tεrlalu pεrhitungan
🌞Jangan hanya mau mεnang sεndiri
🌞Jangan suka sakiti sεsama

🌞Bεlajarlah, tiada hari tanpa kasih
🌞Sεlalu bεrlapang dada dan mengalah
🌞Lepaskan beban, hidup dengan cεria,

🌞Tak ada yang tak bisa diikhlaskan….
🌞Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan…
🌞Tak ada dεndam yang tak bisa tεrhapus..
Jalanilah hidup ini dεngan sεgala sifat positif yang kita miliki..dengan

🌺 SELAMAT PAGI
S = Sebelum
E = Engkau
L = Lakukan segala
A = Aktifitasmu
M = Mintalah pada
A = Allah untuk
T = Turut bersamamu

KARENA
P = Pada Dia
A = Ada kekuatan
G = Gairah & suka cita yang
I = Indah serta luar biasa (Bagoes; dari grup WA-72)-FR
———

2-Penilaian jadul
Saya pernah nanya begini kepada beberapa orang peserta pelatihan: “Misalnya anda bangun terlambat menuju ke bandara. Secara kalkulasi jel as gak bakalan kekejar. Tapi anda teruskan itu perjalanan ke bandara. Eh lha kok macet parah. menurut anda sial atau beruntung?

Peserta : “Sial pak … Udah bangun telat eh kena macet”
Saya : “Lha … Ternyata pesawat anda delay penerbangannya 4 jam. Sehingga anda bisa naik pesawatnya, alias enggak ketinggalan. Ini anda sial atau beruntung?”
Peserta : “Wah ya beruntung pak”

Saya : “Nah di ruang tunggu yang sama, ada orang yang mengejar kerjasama bisnis. Kalau terlambat ia kehilangan proyek bernilai milyaran rupiah. Gara-gara delay pesawatnya, dia kehilangan proyek itu. Menurut anda, orang itu sial atau beruntung?”
Peserta : “Sial pak”

Saya: “Nah, tapi beberapa bulan kemudian. Ternyata teman orang itu, yang memenangkan proyek karena orang itu pesawatnya delay, ternyata temannya kena tipu milyaran rupiah. Gara-gara pesawat delay 4 jam, orang itu tidak kena tipu. Orang itu sial atau beruntung?”
Peserta : “Ya beruntung pak”

Dari percakapan di atas, nampak bahwa sebenarnya penilaian kita atas peristiwa bisa berubah seiring waktu. Ya, seiring waktu, lalu ada kejadian lain setelahnya, maka judgement kita atas peristiwa, bisa berbalik 180 derajat. Sebuah peristiwa yang kita katakan sial pada suatu waktu, 6 bulan, 1 tahun, 10 tahun mendatang, bisa jadi malah kita syukuri.

Mungkin saja, ada kejadian pagi ini, kemaren, 1 tahun lalu, 5 tahun lalu yang masih sulit anda terima. “Beruntung dimananya? Jelas jelas saya disakiti?”. Mungkin begitu penilaian anda. Tapi, lihat saja seiring waktu berlalu. Karena semua hal dalam hidup tidaklah tetap. Semuanya mengalir. Semuanya berubah.

Penderitaan dimulai, saat Kita kaku dalam menilai. Kita terus menerus memegang penilaian atas sebuah peristiwa yang tidak enak. Dan menutup mata, terhadap peristiwa kelanjutannya. Yang mana sebenarnya peristiwa kelanjutannya itu, menjelaskan fungsi dari peristiwa tidak enak yang sebelumnya.

Kita akan tersesat di Jakarta, kalau menelusuri kota Jakarta tahun 2015, menggunakan peta Jakarta tahun 1950. Kita perlu mengupdate peta kota Jakarta yang kita miliki. Karena Jakarta terus berubah.Kita pun akan tersesat dalam hidup, saat kita tidak mengupdate peta penilaian kita atas peristiwa.

Kita melihat orang, dengan peta penilaian jadul. Kita menilai peristiwa dengan peta yang kadaluarsa. Bisa jadi orang yang kita benci 5 tahun lalu, sekarang dia berubah 180 derajat jadi orang baik. Lalu mengapa masih jadi penderitaan bagi kita?Karena kita masih memegang erat peta lama dalam menilai orangnya. Mari kita update peta kehidupan kita. ] Budhi R; dari grup WA-72)-FR
————

3-Tak ada jalan pintas untuk sebuah kesuksesan
Bila kita terpesona pada kenyamanan yang diberikan oleh kesuksesan, kita bisa lupa dari keharusan untuk berikhtiar atau kerja keras.

Namun, bila kita terkagum pada ketegaran seseorang dalam berusaha, maka kita telah menyerap sebuah energi kekuatan, keberanian dan kesabaran…

Semoga kita bersama keluarga tercinta selalu sehat, bahagia dan senantiasa dalam lindungan dan keberkahanNya. Edi War; dari grup WA-72)-FR
———

4- Saudara‎ vs Persaudaraan
Jika ada yang bertanya, adakah kaitan saudara dan kebahagiaan, jawabannya mungkin akan mengagetkan: ‎Tidak ada kaitannya‎
‎Saudara tidak akan membuat kita bahagia. Yang membuat kita bahagia adalah persaudaraan.
Saudara adalah orang2 yang terhubung dengan kita karena pertalian darah, berdimensi fisik.

Persaudaraan adalah orang2 yang terhubung dengan kita karena pertalian hati, berdimensi spiritual. Jika menilik sejarah, banyak kejahatan yang dilakukan saudara ke saudaranya sendiri. Kisah pembunuhan pertama dalam sejarah umat manusia, antara Kain/Qabil dan Habil, dilakukan oleh saudara atas saudaranya sendiri.

Begitu pula dalam kisah konspirasi saudara-saudara Nabi Yusuf untuk melenyapkannya. Jika dalam kasus Kain/Qabil dan Habil berlaku kejahatan oleh saudara one-on-one, dalam kisah Nabi Yusuf yang terjadi adalah persekongkolan jahat oleh sesama saudara.

Kisah-kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa saudara yang bertali secara darah (fisik) bisa menjadi musuh saat tidak ada pertalian hati (spiritual). Ada 4 tipe manusia dalam konteks saudara dan persaudaraan:

1. Saudara yang menunjukkan persaudaraan. Inilah manifestasi surga di dunia‎
‎2. Bukan saudara namun menunjukkan persaudaraan. Ini adalah kebahagiaan (happiness)
3. Bukan saudara dan tidak menunjukkan persaudaraan. Ini disebut ketidakbahagiaan (unhappiness)
4. Saudara tapi tidak menunjukkan persaudaraan. Inilah manifestasi neraka di dunia‎

Jika ada orang yang bukan saudara dan dia tidak menunjukkan persaudaraan kepada kita, kita bisa dengan mudah menghindarinya. Kita bisa memilih komunitas lain tanpa harus bertemu dengannya.
Namun akan lebih berat bagi kita jika yang tidak menunjukkan persaudaraan itu adalah saudara kita sendiri.

Disini kita perlu memaknai tiap kondisi yang kita hadapi agar tidak mengalihkan kita dari kebahagiaan. Mereka yang tak menunjukkan persaudaraan, kita memaknainya sebagai cara Tuhan menjadikan diri kita agar jadi manusia yang lebih baik. Hilangnya rasa persaudaraan dari saudara kita tidak boleh jadi penghalang untuk merayakan setiap momentum dalam hidup kita.

Lantas, apa yang dibutuhkan untuk memunculkan persaudaraan khususnya antara sesama saudara? Kata kuncinya connectedness, rasa terhubung satu sama lain, rasa kita adalah satu tubuh. Disaat ada bagian dari tubuh kita yang sakit, maka seluruh tubuh akan merasakannya. Demikian pula sebaliknya, saat bagian tubuh yang sakit itu pulih, seluruh tubuh merasakan kesegaran.

FB, BBM, LINE,WA Group adalah upaya untuk menyatukan hati. Ada 2 ciri connectedness:
Kita merasa senang jika saudara kita mendapatkan kebaikan, dan kita merasa sedih saat saudara kita mendapatkan keburukan. Inilah yang dianalogikan sebagai satu tubuh.

Kita selalu berhubungan dengan saudara kita meski kita sedang tidak membutuhkannya.
Semoga bisa jd inspirasi agar bisa menjadi saudara yg baik dan menjaga persaudaraan. (Budhi R; dari grup WA-72)-FR.
————-

5-Segelas Susu Yang Mengharukan
Suatu hari …………. usai pesta perayaan malam pergantian tahun, ada seorang bocah lelaki miskin yang hidup dari menjual barang asongan dari pintu ke pintu, menemukan bahwa di kantongnya hanya tersisa beberapa Rupiah uang-nya dan kala itu dia sangat lapar sekali.

Bocah kecil ini memutuskan minta makanan dari rumah berikutnya, tapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda cantik membuka pintu rumah …si bocah kecil itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air.

Dan wanita muda itu melihat dengan menyelidik dan berpikir bahwa anak lelaki ini pastilah lapar, oleh karenanya ia membawakan segelas besar susu segar dari dalam lemari es dirumahnya. Bocah itu tertegun heran & meminumnya dengan lambat, seraya metatap dengan penuh iba kpd wanita tsb.

Tak lama kemudian bocah kecil itu memberanikan bertanya dengan polos dan bergetar ” Berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini?” Wanita itu menjawab dengan penuh senyuman, seraya berkata : “Kamu tidak perlu membayar apapun dik”

Sejak kami kecil, ortu kami selalu mengajarkan tidak menerima bayaran atas segala bentuk kebaikan” kata wanita itu dengan suara yg bijak & terdengar ikhlas. Seraya menitikkan airmata Bocah lelaki itu menghabiskan susunya dan berkata : ” Dari dalam hatiku yg paling dalam, aku sangat berterima kasih pada Ibu…Semoga Allah SWT membalas ketulusan & kebaikan Ibu…”
………………

Singkat cerita, 22 tahun kemudian, wanita muda itu, menjadi tua dan mengalami sakit yang sangat langka, serius dan sudah kritis. Para dokter diseluruh kota dan propinsi dimana wanita itu berdomisili sudah angkat tangan tidak ada yang sanggup menangani penyakitnya.

Akhirnya mereka mengirimnya ke sebuah Rumah Sakit yang sangat terkenal di Jakarta, di mana terdapat banyak dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut, dibawa ke Rumah Sakit ini untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Pada saat itu seorang Dokter Spesialis yang mendengar nama & kota asal si wanita itu dari susternya. Terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokter tersebut. Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit paling Bonafid di Jakarta itu, & segera menuju kamar pasien wanita itu dirawat.

Berpakaian jas putih kedokteran, dokter muda tsb menemui si wanita. Ia langsung mengenali wanita itu sekali pandangan pertama. Ia kembali ke ruang konsultasi team dokter dan memutuskan melakukan upaya terterbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu dan sejak hari itu ia selalu memberi-kan perhatian yg sangat spesial & khusus pada kasus penyakit pasien wanita tua yg satu itu.

Setelah melalui perjuangan panjang, akhirnya diperoleh kemenangan. Wanita itu sembuh. Dr. Spesialis ini meminta bagian keuangan RS mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk persetujuan dan rekapitulasi pengobatannya.

Tak lama berselang Dokter melihat tagihannya, dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, dan mengirimkan ke kamar pasien melalui salah satu susternya. Sejenak Wanita tua itu takut membuka tagihan itu, dibenaknya ia yakin bahwa ia tak akan mampu bayar tagihan biaya perawatan dan pengobatan selama di Rumah Sakit walaupun harus dicicil seumur hidup-nya…

Akhirnya perlahan dan berdebar. Ia memberanikan diri membuka & membaca tagihan itu, dan ia sangat terkejut luar biasa …….. ternyata sudah dibayar lunas semua tagihannya selama 2 bulan perawatan dirinya, & ada sesuatu yang menarik perhatian-nya pada pojok atas lembar tagihan. Ia membaca tulisan tebal yg dicap stempel Rumah Sakit & berbunyi ;

“Telah dibayar lunas 22th yg lalu dengan segelas besar susu…” tertanda (Nama Dokter Spesialis yg merawatnya) kontan saja bersimbah Air mata kebahagiaan membanjiri matanya. Ia berdoa lirih seraya mengucapkan : ” Alhamdulillah…., terima kasih ya Allah, bahwa cinta & kasih Sayang Mu telah menyirami seluruh bumi ini melalui hati dan tangan-tangan hambaMu yang Kau kehendaki….”

Ini kisah nyata ………… hikmah dibalik peristiwa ini adalah:
“Setiap Kebaikan yang dilakukan dengan penuh ke Ikhlasan seorang hamba kepada hamba Allah lainnya, kelak pasti akan dibayar Allah dengan jalan yg tiada disangka-sangka…” . Begitupun sebaliknya…Karena Dia lah yg Maha menggenggam dibalik setiap kejadian didunia ini. (Mamiek Slamet- grup FB-ILP)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close