Abu Bakar Ash-Siddiq (TA 110)
Pada saat banyak pengikut Rasulullah ragu mempercayai kisah beliau dalam peristiwa Isra Mikraj. Perjalanan dalam waktu singkat dari Masjidil Haram ke Masjidilaksa kemudian langit ke tujuh dan sidratul muntaha pada saat itu memang melampaui batas-batas hukum materi.
Namun sahabat Rasul, Abu Bakar tidak ragu2 langsung percaya. Ia selalu dengan cepat membenarkan ucapan Nabi, sehingga bergelar Ash-Shiddiq. Sejak pagi itu, gelarnya langsung popular. Abu Bakar memang sudah mengenal Nabi sejak lama. Abu Bakar sudah mengetahui sifat-sifat utama Rasul.
Ia yakin Rasul tak pernah berbohong dan keyakinan itu mengalahkan argumen rasional. Persahabatan, kecintaan dan kepercayaan yang tebal kepada sahabatnya itu melahirkan sifat2 utama Abu Bakar, ia bersedia menanggung penderitaan dan ujian di jalan Allah serta membela Rasul. Ia rela berkorban, dengan seluruh hartanya diinfakkan di jalan Allah.
Hati Abu Bakar juga lembut dan mudah tersentuh. Ketika ia melihat budak Bilal, disiksa dijemur dan dadanya ditindih batu, ia luruh dan Bilal langsung dibeli lima uqiyah emas dan dimerdekakannya. Orang-orang yang menyiksanya berkata:
“Seandainya engkau hanya membeli dengan satu uqiyah, kami pasti menjualnya”. Abu Bakar langsung menjawab, “Seandainya kalian hanya menjualnya dengan seratu uqqiyah, akupun akan membayarnya”.
Abu Bakar ash-Siddiq telah memerdekakan 7 orang hamba sahaya yang telah beriman yang disiksa pemiliknya masing2. Allah SWT mengabadikan perbuatan mulia Abu Bakar ini dalam surat Al-Lail,
“Akan dijauhkan darinya (neraka) orang yang bertakwa, yang menginfakkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkan (dirinya) dan tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya”, (QS Al Lail 92:17-19)
Rasul SAW bersabda, ada 10 sahabat yang dijamin surga, Abu Bakar Ash Siddiq-lah yang beliau sebut pertama. Subhanallah. (Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR