Pengalaman Anggota

Kok bisa ya? Buah murbei nan merah

Beberapa waktu lalu, di suatu siang, Pak Johar ke poliklinik kantornya dengan naik sepeda motor untuk suatu urusan. Selesai urusan, sekitar jam 2 siang, Pak Johar lalu keluar dari poliklinik dan berjalan menuju tempat parkir sepeda motor.

 

Nah, pada saat itu dia melihat ada pohon murbei yang sangat subur dengan buahnya yang sangat banyak, besar-besar lagi. Ada yang agak mentah berwarna yang merah kekuningan, ada yang matang dengan warna merah tua sampai ada yang kehitaman saking matangnya.

Pak Johar lalu menuju ke pohon itu. Diambillah beberapa buahnya, sekitar 10 biji. Ada merah kekuningan, ada merah tua dan ada yang kehitaman. Di pohon masih banyak. Mungkin orang di sekitar situ bosan mengambilnya, sehingga masih banyak buahnya, kata Pak Johar dalam hati.

Pak Johar lalu memakan buah itu, setelah dicuci dulu di kran air tidak jauh dari situ. Yang merah kekuningan rasanya masam. Yang merah tua masam sangat sedikit manis. Yang kehitaman agak manis, tapi tetap dominan masamnya. Pantas saja buah murbei itu utuh seperti tidak ada yang mengambil sama sekali. Orang masam semua.

Mungkin karena siang hari, panas terik lagi, buah yang masam tadi habis dimakan juga. Selain itu, kan ya tidak sopan kalau sudah diambil tidak dimakan. Benar kan ? Kemudian Pak Johar pulang, tentu dengan naik sepeda motor.

Di perjalanan pulang Pak Johar tiba2 merasa aneh dengan memakan buah murbei ini. Apa ya? Lama dipikir belum ketemu juga apa yang membuat merasa aneh. Yang jelas dengan memakan buah murbei yang masam, perut jadi terasa lapar.

Akhirnya terjawab mengapa merasa aneh. Karena pada saat itu Pak Johar sedang berpuasa. Pantesan buah yang masam terasa enak dimakan, sebab perut lapar, dari waktu Subuh belum diisi. Hanya untungnya hari sudah siang sehingga perut yang lapar tidak perlu menunggu terlampau lama lagi untuk segera diisi, yaitu saat buka puasa di sore hari. Selain itu Pak Johar bersyukur juga, sebab tidak sakit perut gara2 makan buah masam, sementara perut kosong. KBY. Kok bisa ya ? (Widartoks 2016; dari grup FB-ILP)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close