Kok bisa ya-Gagal memancing
Sekian tahun lalu, Pak Johar bekerja di kantor yang berada di Jakarta, Istri dan anak2nya berada di Bandung. Di Jakarta ini Pak Johar mempunyai teman baru yang hobi memancing. Dari ceritanya Pak Johar percaya bahwa dia sudah sering memancing di tengah laut.
Dia bercerita bahwa pernah memperoleh hasil pancingan berupa ikan seberat 300 kg. Wah, kebayang bagaimana menangkap ikan itu. Katanya sampai menyewa perahu mesin nelayan untuk menarik ikan tersebut ke pantai.
Setengah hari baru berhasil menaikkan ikan itu ke darat. Dia juga membawa “umpan pancing” tiruan berbagai macam bentuk dan ukuran dan katanya harganya ada yang 50 ribu, 300 ribu sampai di atas satu juta rupiah. Ada yang produk lokal maupun impor.
Ketika dia mengajak PakJohar untuk memancing di Selat Sunda, Pak Johar langsung tertarik dan setuju. Apalagi selama ini belum pernah sekalipun memancing di tengah laut, hanya menonton di televisi saja. Rencana berangkat dari Jakarta Jum’at malam dan pulang kembali Minggu malam.
Setelah dihitung, perlu biaya untuk kendaraan, hotel, sewa perahu dan sebagainya sebanyak 1,5 juta rupiah. Pak Johar menyumbang sebagian. Hari Jum’at Pak Johar menilpun istrinya yang ada di Bandung dan mengatakan bahwa akan memancing di Selat Sunda.
Istrinya keberatan, tidak mengizinkan. Diberi penjelasan ke utara, selatan, barat, timur, bahwa semua akan berjalan dengan baik-baik saja, istrinya tetap tidak mengizinkan. Wah, bagaimana ini? Pikir Pak Johar.
Daripada nekat memancing, kemudian di tempat memancing hati tidak tenang, Bu Johar juga stress di rumah. Ya sudah, Pak Johar tidak jadi memancing dan kehilangan uang yang disetor ke temannya itu. Ya tidak mungkin menarikanya kembali, sebab temannya sudah pesan kamar hotel dan segala yang terkait dengan acara mancing ini.
Mengapa Bu Johar melarang, padahal biasanya tidak suka melarang Pak Johar dengan kegiatannya? Sebab saat itu baru dua minggu terjadi tsunami besar di Aceh dan desas-desusnya akan ada gempa susulan di Selat Sunda yang dikhawatirkan oleh Bu Johar bisa berpotensi tsunami.
Sudah membayar dan sangat ingin dapat tuna sirip kuning, malah Pak Johar gagal memancing. KBY. Kok bisa ya ? (Widartoks 2016; dari grup FB-ILP)-FR