Liku2 petani tomat
Wah tambah lagi nich potensi ayoo pepeng yg punya sawa ganti pupuknya dengan kascing, insya alloh menguntungkan. Cukup 5 rb sudah happy petani. Cost produksi cuma 4000 per pohon Tomat dapet 2kg aja perpohon dengaan harga 5000 x 25 rb pohon / HA maka omzet petani 25000x2kgx5000=250juta dikurangi cost produksi 100 jt maka untung 150 juta.
Petani sebagian besar tidak memiliki tanah ber-hektar2…paling 100, 200 tumbak, maka untuk dapat beli mobil, mesti nabung dan puasa bertahun tahun belum lagi tabungan kesedot saat harga anjlog. Bicara keadilan, mari kita simak..1 gelas juice tomat dikedai paling murah 5rb, hanya 150gram tomat.
Harga dihotel bisa sampe 25rb pergelas…jadi kalaulah petani minta tomatnya 5000per kg, rasanya nggak berlebihan..ayo siapa yg bisa ngusulkan u ntuk `save petani tomat’ insya Alloh banyak di doain yg baik2 sama petani…dan pasti dikasih barang yg sehat tanpa residu kimia.
Komen dari p. Bambang :
Saya itu koment sebenarnya sedih lihat nasib petani yang selalu kesulitan baik masa tanam maupun masa panen. Tetapi ya bagaimana lha wong bisanya mereka itu ya bertani, nggak bisa sambil dagang.
Pengalaman saya jadi pengepul hasil pertanian, ternyata lebih untung dari petaninya.
Cuma mengepul petay di Carita, dibawa ke pasar Induk Kramat Djati Jakarta. Satu truck bisa ada lebihnya hampir 100 %, padahal biaya kirim di jalan cukup besar. Jadi mending jadi makelar/ perantara daripada jadi produsen/ petani. (Bambang; dari grup WA-BPTg)-FR
Lanjut Haris Benyamin: Memang betul pa Bbm saya rasakan kehidupan petani pada umumnya perlu dikasihani. Tehnis budidaya sudah jago, kalahnya diharga saja. Bukannya tidak ada program dari pemerintah, namun jatuhnya nggak ke petani kebanyakan…ini akan terus berkelanjutan kalau masih diserahkan pada mekanisme pasar bebas.
Banyak petani yang sukses tapi itu hanya sepersekiannya..kebanyakan bertahan atau terpuruk…apalagi kalau bicara buruh tani…makin sedih…sy hanya bs kontribusi setitik dr air dilaut..
Komen 2: Sejak jaman biyen, teori sampeyan ini wis tak-cek, wis-ta’uji, memang bener-betul, yang punya akses pasar paling deket, paling untung, jadi tak diragukan – blantik atau makelar selalu beruntung.
Terlebih blantik sapi, blantik pitik juga sama. Nah…gimana merubah nasib petani & peternak ujung?
Lanjutan BH: Terima kasih atas empatinya kepada petani …. hidup adalah pilihan, memang dari pertanian / perkebunan banyak sekali pilihannya, mau jadi makelarnya, mau jadi pengolah hasil peetaniannya, mau jadi lainnya gak papa kok. (Benyamin Haris; dari grup BPTg)-FR