Kesehatan

Mitos seputar Diabet

JakartaAhli penyakit dalam dari RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Dr Sandra Utami Widiastuti SpPD, mengatakan, banyak mitos2 penyakit diabetes mellitus yang tak benar. “Ada banyak mitos2 yang beredar belum tentu benar dan sayangnya banyak masyarakat yang mempercayai” ujar Sandra di Jakarta, (12/11).

 

Mitos pertama yakni diabetes bukan penyakit yang serius, padahal faktanya diabetes menyebabkan angka kematian lebih tinggi dari kanker payudara dan AIDS sekaligus. Sandra menjelaskan, diabetes juga meningkatkan risiko hampir 2x lipat untuk terkena serangan jantung.

 

“Tidak ada istilah diabetes ringan, sebab semua tipe diabetes dapat meningkatkan komplikasi yang serius bila tidak diperhatikan dengan baik,” katanya menambahkan.

 

Mitos kedua yakni diabetes dapat dicegah, lanjut dia, padahal faktanya tidak semua diabetes dapat dicegah. Diabetes tipe satu merupakan kelainan autoimun sehingga tidak dapat dicegah. Sementara risiko terjadinya diabetes tipe dua dapat berkurang 58 persen dengan olah raga dan pola makan sehat.

 

“Ada juga faktor risiko untuk mengidap DB tipe dua yang tidak dapat dicegah yakni faktor keturunan.” Mitos ketiga : Pasien diabetes dapat merasakan jika gulanya terlalu rendah dan terlalu tinggi. Faktanya gula darah yang terlalu tinggi kadang bisa dirasakan seperti buang air kecil atau rasa haus berlebihan, begitu juga gula darah rendah dapat dirasakan seperti rasa lapar, keringat dingin, mual atau pusing.

 

Namun, semua itu tidak selalu dirasakan penderita diabetes. Untuk itu penting sekali melakukan pemeriksaan gula darah secara rutin.

 

Mitos selanjutnya, diabetes diturunkan menyilang yakni dari ayah ke anak perempuan atau dari ibu ke anak laki-laki. Padahal faktanya, baik anak perempuan dan laki2 memiliki risiko yang sama apabila orang tuanya menderita diabetes.

 

“Keluarga juga bukan satu2nya faktor risiko, diabetes bisa dihindari dengan menjaga gaya hidup dan pola makan.” Sandra melanjutkan mitos selanjutnya adalah adanya diabetes tipe basah dan tipe kering, padahal faktanya tidak ada diabetes tipe basah atau kering.

 

Istilah itu muncul karena anggapan penderita diabetes terjadi penurunan berat badan yang drastis (kering), karena gula tidak dapat diubah insulin jadi energi pada sel tubuh. Sedang istilah, diabetes tipe basah muncul karena penderita diabetes sering mengalami luka yang sulit sembuh dan bernanah.

 

“Mitos berikutnya Rasa urine yang manis pada penderita DB, hal itu tidak benar karena rasa urine penderita DB tidak manis.” Ada juga mitos yang menyebutkan bahwa obat gula tidak baik karena dapat merusak fungsi ginjal, faktanya gula darah yang tidak terkontrol mengakibatkan gangguan fungsi ginjal.

 

Lalu, ada juga yang mitos yang menyebutkan bahwa diabetes dapat menular padahal faktanya diabetes bukanlah penyakit menular.

 

“Mitos terakhir, jika dokter menyarankan menggunakan insulin artinya tidak ada harapan karena dipakai seumur hidup. Fakta penggunaan insulin seumur hidup mutlak untuk penderitaDB tipe satu. Pemberian insulin untuk tipe dua diberikan ketika obat oral tak cukup mengontrol gula darahnya atau pada keadaan tertentu,” papar dia.

 

Disinggung apa ada perbedaan kadar gula antara nasi panas dan nasi dingin, Sandra menjelaskan suhu tidak mempengaruhi jumlah kalori dari nasi itu. (/FER; ANTARA dan http://www.beritasatu.com/kesehatan/398781-banyak-mitos-seputar-diabetes-yang-tidak-benar.html)-FatchurR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Back to top button
Close
Close