Jakarta-Masyarakat khususnya Jabar yang ingin belajar sejarah Nusantara, tak perlu repot2 ke TMII. Mereka bisa ke Museum Bale Panyawangan Nusantara (MBPN) di Kab-Purwakarta Jabar. Museum ini yang segera diresmikan ini berisi sejarah nusantara dari zaman pra sejarah, kerajaan, penjajahan, kemerdekaan hingga masa kini.
Seperti Bale Panyawangan Tatar Sunda yang diresmikan Februari 2015, materi2 sejarah di MBPN ini menggunakan sistem digital. Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi menyatakan, penggunaan sistem digital bertujuan menghilangkan kesan jenuh dan membosankan dan biasa melekat pada museum. Dengan sistem ini, diharapkan pengunjung terutama anak2 dapat lebih tertarik belajar sejarah Nusantara.
“Biasanya museum itu bentuknya begitu2 saja, kami hadirkan nuansa beda agar tidak terkesan membosankan pengunjung, anak2 bisa lebih tertarik belajar sejarah” kata Dedi, dalam siaran persnya (16/1) . Tak hanya menggunakan sistem digital, pengunjung tidak dipungut sepeser pun ke museum ini. Selain itu, terdapat pemandu berpakaian dan salam Sunda “Sampurasun” yang bakal memandu pengunjung.
“Salam Sampurasun ini bagian dari pemeliharaan kebudayaan nusantara” katanya. Saat masuk museum di Jalan KK Singawinata (di depan Kantor PLN Purwakarta), pengunjung bakal disuguhi lambang tiap provinsi dan ragam salam sapa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia melalui tampilan digital. Selanjutnya, video pembentukan bumi dapat dinikmati pengunjung dalam format tiga dimensi.
Memasuki museum lebih dalam, pengunjung dapat info sejarah peristiwa masa lalu di tiap selasar yang dilaluinya. Uniknya, tampilan di selasar disesuaikan dengan alur peristiwa dalam setiap periodisasi sejarah. “Agar feel-nya dapat, kita buat seperti ini, kita buat seolah pengunjung berada dalam peristiwa sejarah yang ia saksikan di museum ini,” kata Kadis Kearsipan Purwakarta, Nina Meinawati.
Tak hanya itu, di museum ini ada sejarah bahari nusantara, alat musik dari berbagai daerah, dan motif batik di seluruh nusantara Sabang sampai Merauke. Tersedia kereta kencana yang bisa ditunggangi pengunjung. (Fana Suparman/FER; Suara Pembaruan dan http://www.beritasatu.com/destinasi/409615-belajar-sejarah-nusantara-di-bale-panyawangan.html)-FatchurR
