Bengkel Barokah (FE 017)
Seminggu ini saya 2x berurusan dengan bengkel. Beberapa hari lalu, motor saya ngadat. Distater tidak mau hidup. Di kick-start juga tidak hidup. Saya tuntun ke bengkel kecil di jalan Magelang. Langsung montirnya membuka tutup plastik pelindung mesin dan membuka sekrup di kop silindernya.
Pemilik bengkel yang ramah keluar dan saya sampaikan keluhan saya. n
“Oh, dekompresi pak”, analisanya.
“Biasa, motor matik sering begitu”, katanya lagi.
Waduh. Dekompresi kan masalah serius. Bisa klepnya berkerak atau gangguan di piston ring.
“Kenapa ya pak? Wong nggak pernah jauh2, paling2 nganter anak sekolah”, kata saya.
“Paling tidak ada kotoran nyelip pak”, jawabnya.
“Lha terus dibongkar pak?”, tanya saya penasaran.
“Nggak pak, disiram oli, kemudian dihidupkan mesinnya. Kotorannya terbuang”, jawabnya lagi.
Betul juga, montirnya memasukan oli dari botol plastik dengan selang kecil ke bagian atas silinder. Accu sudah tidak kuat karena terlalu banyak terkuras, montir kemudian menangkupkan kutub2 accu cadangan ke accu pasien (motor) dan jreng mesin menyala.
Mesin dibiarkan hidup sampai asap putih kembali normal, tanda oli berikut kotoran sudah didorong keluar semua. Beres. Ongkosnya cukup 15 ribu saja. Alhamdulillah, kalau ke bengkel nakal, mungkin mereka minta bongkar kop silinder dan ongkosnya tentu tidak kurang dari 100 ribu.
Urusan ke-2 saya bawa mesin gerinda ke bengkel listrik langganan. Gerinda ini tiba2 korslet, menjatuhkan sekering. Montirnya belia langsung membongkar mesin saya. Dia buka sekrup borstel tempat dudukan arang. Masih tebal, bagus. Landasan kumparan di-intip, juga bagus. Akhirnya ia buka perkawatan, dibagian belakang mesin.
Diperiksa sambungan kawat dengan Ohm-meter, masih normal. Dibongkar dudukan sakelar. Di urut gangguan ditemukan pada kabel masuk yang terkupas dan putus. Rupanya tertekan body mesin, karena tertekan pada posisi yang salah saat saya sering mengganti kepala gerinda. Kabel dipotong dan disambung kembali. Werrrr ….. mesin menyala kembali.
Saya kemudian ke ibu pemilik, menanyakan ongkos jasa reparasi ini, “Sampun di-asta kemawon ….” (Sudahlah pak, dibawa saja), alias gratis. Alhamdulillah. (Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR