Pahala Pasif (TA 178)
Pahala pasif adalah pahala yang mengalir tanpa orang itu melakukan apa2, kecuali sabar. Ceritanya, seorang yang pada hari pengadilan tertinggi kelak datang membawa banyak pahala sholat, puasa, zakat dan kebaikan2 lain untuk ditimbang.
Namun, orang itu juga datang dengan membawa berbagai kejahatan, seperti menghujat orang lain, menuduh dengan tuduhan yang mengada-ada tanpa dasar hanya karena iri, menahan harta orang lain, curiga, buruk sangka terhadap orang lain.
Maka ia harus menebus kejahatannya dan pahala2 yang dikumpulkan harus dialihkan ke korban kejahatannya. Orang yang menerima aliran pahala ini bisa tetangganya, kerabatnya, atasannya, bahkan para ulama2 yang sudah lama meninggal.
Orang yang pahalanya habis untuk menebus dan tak lagi punya pahala tersisa disebut orang bangkrut. Orang ini rugi besar dan dilemparkan ke neraka untuk menebus kejahatan2nya. Malaikat penjaga neraka Malik ini makhluk yang diciptakanNya dengan tidak memiliki rasa belas kasihan, wajahnya tak terpancar kegembiraan dan keceriaan.
Pada masa kini, saluran untuk menghujat, menghina, menuduh, suudzon, melecehkan, memfitnah dsb, luar biasa banyaknya. Melakukan kejahatan2 demikian mudahnya, cukup dengan menggerakan ujung jari dan tersebarlah semua hujatan.
Fitnah dan segala kotoran2 yang jadi beban kelak di akhirat. Menyebarkan kebohongan2 demikianpun bisa dimana saja, karena peralatan untuk itu seolah melekat bersama kita kemanapun. Naudzubillahi minzaliq. (Sadhono Hadi; dari grup FB ILP)-FR