Tidak mandi saat berkeringat
Beraktivitas di luar ruang membuat tubuh berkeringat. Setelah beraktivitas di luar ruangan, Anda pasti butuh hal yang dapat membuat tubuh relaks kembali. Salah satu cara ampuh merelaksasikan tubuh adalah dengan mandi.
Ketika suhu tubuh meningkat, mandi memang menjadi pilihan yang tepat untuk dapat menurunkan suhu tubuh dan membuat Anda segar kembali. Tapi, sebaiknya jangan langsung mandi ketika tubuh berkeringat, mengapa?
Saat berkeringat, pori2 kulit akan melebar. Pelebaran pori ini sebenarnya juga berbahaya karena menjadikan cikal bakal radang pada kulit, seperti jerawat. Di samping itu, saat pori-pori kulit melebar, suhu tubuh akan meningkat.
Hal ini akan membuat suhu tubuh otomatis turun drastis saat Anda langsung mandi. Tubuh akan merespon untuk segera menaikkan suhu tubuh. Maka timbullah apa yang dinamakan demam tinggi. Jangka waktu demam yang terjadi bisa lama, bisa juga sebentar.
Mandi ketika badan masih berkeringat, juga akan membuat panas di dalam tubuh tidak keluar, dan menganggu kerja kelenjar keringat. Kondisi ini akan memicu terjadinya penyempitan pembuluh darah. Hal ini pulalah yang sering terjadi juga pada orang yang sering mandi air hangat.
Rumor yang beredar mengatakan, mandi saat berkeringat menyebabkan panu. Benarkah demikian? Jawabnya tidak. Panu timbul bukan karena Anda mandi ketika tubuh berkeringat. Tapi, timbul ketika Anda membiarkan pakaian Anda basah akibat berkeringat, dan membiarkan hingga kering kembali di badan.
Mandi setelah beraktivitas sangat dianjurkan, karena dengan mandi mengembalikan kesegaran tubuh dan membuat Anda terhindar dari kuman yang terbawa dari luar. Tapi harus diperhatikan waktunya. Usahakan menunggu suhu tubuh Anda turun, dan keringat tidak lagi keluar dari pori-pori tubuh Anda.
Beristirahatlah beberapa menit sebelum Anda memutuskan untuk mandi setelah beraktivitas. (Mahmur Marganti; http://www.1health.id/id/article/category/sehat-a-z/jangan-mandi-saat-berkeringat-ini-alasannya–5971.html)-FatchurR