Durian Bhineka Bawor diminati Wisatawan
Banyumas-Durian bhineka bawor diminati wisatawan yang mengunjungi kawasan agrowisata buah durian di Desa Alasmalang, Kab-Banyumas. Salah seorang wisatawan asal Cilacap, Ambar Siswati, mengaku 2x kali datang ke sentra durian bhineka bawor yang dikelola Sarno Ahmad Darsono.
Menurutnya, durian bhineka bawor ber-rasa mantap sehingga membuat ketagihan. “Rasanya enak, mantap, dan membuat ketagihan. Besok pas musim durian lagi, saya akan ke sini lagi,” kata Ambar, di Banyumas, Minggu (26/2).
Durian bhineka bawor beda dengan durian lain karena dagingnya tebal dan manis. “Pokoknya, enggak ada duanya, mantap”. Pemilik sentra durian bawor, Sarno Ahmad Darsono (51), berkeinginan menyaingi durian montong dari Thailand sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Karena itu, sejak 1996 dia merekayasa budidaya durian dengan teknik : Sarakapita hingga menghasilkan durian bhineka bawor yang berkulit tipis, daging tebal warna kuning, dan manis. Bahkan, durian bhineka bawor dapat ditanam di berbagai daerah, baik dataran tinggi, dataran rendah, maupun pesisir pantai.
“Tanaman durian bhineka bawor, hasil modifikasi dari beberapa jenis durian, di antaranya sunan, petruk, montong, dan sitokong yang dijadikan satu (dengan cara okulasi) sehingga bagian bawahnya akan seperti akar bakau,” katanya.
Sarno mengatakan harga durian bhineka bawor Rp 50.000 per kg, dengan berat satu butir durian itu berkisar 4-15 kilogram. Dia mengaku setengah hari bisa menjual 1 ton durian bhineka bawor.
“Pembelinya datang dari daerah2, termasuk luar negeri : Singapura dan Australia. Selain dimakan di tempat, durian juga dibawa pulang”. Kadang ada yang pesan lebih dulu agar tidak kehabisan. Dia mengakui jika dalam musim durian kali ini produksinya menurun akibat tingginya curah hujan.
“Bunganya rontok terkena hujan sehingga produksinya menurun,” katanya. (/FER; ANTARA dan http://www.beritasatu.com/kuliner/416431-wisatawan-minati-durian-bhineka-bawor.html)-FatchurR