KA Bandara pakai gerbong buatan Madiun
Jakarta-KA Bandara Soekarno-Hatta akan menggunakan kereta pabrikan INKA, BUMN yang bermarkas di Madiun. “KA bandara dibuat PT INKA, bentuknya KRL yang dari (Stasiun) Manggarai,” kata Plt Kabiro Humas kemenhub, J.A. Barata, ke detikFinance (13/3/17).
Jalur KA ini mulai dari Stasiun Manggarai, Stasiun Sudirman, Stasiun Duri, Stasiun Batu Ceper, dan Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. Ini meralat berita detikFinance yang sebelumnya ditulis bahwa kereta ke Bandara Soekarno-Hatta menggunakan KA buatan Woojin dari Korea Selatan.
Menurut Barata, Woojin akan menyediakan kereta untuk jalur skytrain Bandara Soekarno-Hatta, yaitu kereta yang menghubungkan seluruh terminal bandara. “Yang Woojin itu people mover itu automatic people mover sistem (APMS) yang skytrain, yang beredar keliling2 di bandara,” katanya.
Kereta otomatis tanpa masinis itu bergerak secara terus-menerus mengantar calon penumpang di bandara. Ada sistem yang memantau dari jauh untuk pergerakan skytrain itu. Demikian ralat ini disampaikan, detikFinance mohon maaf atas kesalahan di berita sebelumnya.
Naskah berita sebelum diralat
KA Bandara Soekarno-Hatta akan menggunakan KA buatan pabrikan Woojin, perusahan kereta asal Korsel. Kereta ini sama jenisnya dengan KA yang digunakan di Bandara Kuala Namu. “Kereta buatan Korsel, PT Woojin,” ujar Menhub, Budi Karya Sumadi, di Stasiun Kereta Bandara, Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang (12/3/17).
Nantinya kereta ini memasang tarif tidak lebih dari Rp 100.000 / orang. Budi menjelaskan, tarifnya yang mahal karena proses pembangunan dilakukan secara komersial oleh PT Railink. Berbeda dengan KRL commuterline yang dibangun oleh pemerintah menggunakan APBN.
“Kira2 batas atasnya Rp 100.000. Jadi dana komersial yang disediakan. saya pikir kita juga harus melibatkan swasta untuk membangun sarana prasarana kita. Kalau dari APBN tidak bisa, benar-benar PT Railink pinjam di bank dan komersial,” kata Budi.
Rini mengatakan tarif ini seperti di Bandara Kuala Namu, Sumut yang PT Railink sebagai operatornya. Di Kuala Namu, kereta bandara pertama di Indonesia itu pakai tenaga diesel bukan KRL. Ia katakan KA bandara ini nantinya bisa menampung penumpang hingga 33.000 per hari. Atau setara 20% dari penumpang yang ke bandara setiap harinya.
Menteri BUMN Rini mengatakan, setelah Kereta Bandara Soetta yang akan dibangun oleh Railink, nantinya akan dibangun di Yogyakarta dan Solo. Serta di Padang akan beroperasi tahun ini.
“Kota berikutnya di Yogya dan Solo mulai bangun 2017. Padang selesai-2017. Padang duluan, Agustus mungkin mulai operasional,” ujarnya. (dna/dna; Yulida Mediastara; https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3444922/kereta-bandara-pakai-gerbong-made-in-madiun?_ga=1.43958629.1544122941.1470672437)-FatchurR