Pesawat PTDI ‘Bandel’ untuk Penerbangan Perintis
Pakanbaru-PTDI gencar menyasar pasar angkutan udara perintis. Ada 2 pesawat karya perusahaan pelat merah bermarkas di Kota Bandung, Jabar yang disiapkan khusus terbang menjelajah wilayah terpencil dan pedalaman nusantara.
Supervisor Pengembangan Bisnis Pesawat Terbang PTDI M. Umar Saripudin menegaskan pihaknya jauh hari membidik target market pesawat kecil. Penetrasi digulirkan PTDI sejak 2 tahun terakhir ‘mendekati’ sejumlah operator dalam negeri.
“PTDI punya 2 pesawat itu bisa mengisi rute penerbangan perintis. Yaitu pesawat NC212i dan N219,” ucap Umar kepada detikfinance di sela2 kegiatan media trip di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Riau (23/3/17).
NC212i ialah pesawat multiguna generasi terbaru dari NC212 berdaya angkut 28 penumpang, memiliki ramp door, sistem navigasi dan komunikasi lebih moderen. N219 bobotnya ringan, berkapasitas 19 orang, serta dilengkapi teknologi avionik moderen.
Dua pesawat itu mumpuni di kelasnya. Tipe 212 kiprahnya dikenal sebagai pesawat militer dari dalam dan luar negeri. Untuk N219, kini tengah disertifikasi oleh Kemhub, diproyeksikan PTDI jadi pesawat perintis. “Ini pesawat kuat-‘bandel’. Karakteristik NC212i dan N219 dapat mendarat di landasan rumput, pasir dan berbatu. Jadi, 2 pesawat didesain PTDI ini bisa dioperasikan di rute perintis,” ujar Umar.
NC212i dan N219, menurut Umar, cocok untuk pesawat penumpang dan kargo di jalur perintis. “Untuk daerah ekstrem berlandasan tinggi dan pendek, dikembangkan 219. Nantinya diperuntukkan di daerah seperti Papua. Untuk daerah2 pantai dan landai, seperti di Indonesia bagian barat, tengah, dan timur, pesawat 212 enggak masalah,” tutur Umar.
Sekadar diketahui, Kemhub menyediakan anggaran Angkutan Udara Perintis (2017) Rp 499 miliar yang melayani 193 rute di lebih dari 100 bandara yang dikelola 26 Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Hal itu berdasar Keputusan Dirjen Perhubungan Udara no. : KP. 353/2016 tentang Rute dan Penyelenggara Subsidi Angkutan Udara Perintis serta Penyelenggara Subsidi Angkutan BBM 2017.
Angkutan udara perintis ini berperan penting mengakomodir rute penerbangan jarak pendek. Selain itu, menjangkau masyarakat serta membentuk konektifitas rute wilayah pedalaman dan tertinggal atau daerah yang belum terlayani moda transportasi lain. PTDI siap memproduksi dan memasarkan angkutan udara perintis. Semangat mencintai hasil produk dalam negeri digaungkan ke calon pembeli pesawat.
Strategi pemasaran yang diusung perusahaan ini yaitu mengikuti acara-acara pameran, penetrasi pasar ke mitra strategis, serta menjalin komunikasi bersama operator dalam negeri. PTDI terus menggali keinginan pasar dengan mendatangi langsung para operator.
“Dulu PTDI selalu lebih banyak menjual produk untuk militer, sekarang kami mulai masuk pasar sipil atau penumpang. Sudah ada pesawat N219 yang diminati operator dalam negeri. Animonya memang tinggi,” kata Umar. (bbn/ang; http://detik.id/VpDZhs)-FatchurR