Kuliner Tumis kangkung
Mungkin ada yang mengira gambar disebelah itu tumis kangkung, padahal bukan. Ini tumis daun ubi jalar. Dari jaman dulu saya hanya tahu ada beberapa cara memasak daun ubi jalar. Pertama, direbus, dimakan dengan sambal lotis, yaitu sambal yang terbuat dari cabe rawit, gula Jawa dan asam Jawa.
Kedua diiris kecil-kecil lalu dicampur dengan telur lalu dimasak atau digoreng. Ada juga yang membuat semacam asam-asam dengan bumbu utama bawang merah dan asam Jawa. Ternyata tidak juga. Kita bisa memasak dengan berbagai cara, salah satunya ya ditumis itu.
Bagaimana cara memasaknya? Ya sama dengan tumis kangkung. Pertama pucuk daun ubi jalar dipotong dan dibersihkan. Kemudian dimasak persis dengan cara memasak tumis kangkung.
Rasanya? Sangat mirip. Hampir tidak ada bedanya.
Lalu apa ada kelebihan dari daun ubi ini kalau rasanya mirip kangkung? Jelas ada. Pertama kandungan gizinya ternyata sangat bagus. Rasanya yang gurih itu menandakan banyak proteinnya, antara (12-17)%. Kemudian ada kalsium, dan zat besi. Kandungan beta karoten dan luteinnya juga sangat baik untuk kesehatan mata.
Sayuran ini juga berkadar vitamin E, vitamin C, dan vitamin B1, B2, dan B6 yang tinggi yang bermanfaat sebagai antiaging atau menghambat penuaan. Vitamin B6 di-sebut2 sebagai ‘agen’ yang menjadikan daun ubi jalar jadi suplemen untuk menaikkan trombosit, sebab vitamin ini memiliki peran penting dalam metabolisme sel darah merah.
Juga mengandung polifenol yang dapat mencegah penyakit jantung. Daun ini disebut-sebut berpotensi menurunkan kadar gula darah pada penderita diebetes tipe II. Di Cina, Pakistan, dan India, rebusan daun ubi jalar digunakan untuk menghilngkan diare, sakit perut, mual, dan demam.
Kata kawan saya yang dari Sumatra, daun ini baik untuk mengobati penyakit mag. Caranya tiap pagi sebelum makan apa-apa, makan 6 lembar daun ini yang telah direbus. Wah, ini tentu sangat diperlukan banyak orang. Selain kelebihan itu, tanaman ubi jalar bisa ditanam di lahan sempit, bahkan di pot juga bisa. Anda bisa menanamnya mulai sekarang. Cocok untuk pangsiunan kan?
Oh ya, beberapa tahun lalu saya sering melihat halaman kantor (termasuk Telkom) atau pekarangan orang ditanami tanaman yang daunnya mirip daun ubi jalar namun lebih putih. Sayang sekali, mengapa tidak tanaman ubi jalar saja?
Anda mau mencoba agar tetap sehat dan awet muda? Cobalah. Referensi kadungan gizi dari sini : http://www.parenting.co.id/dunia-mama/daun-ubi-jalar. (Widharto KS-2017; dari grup FB-ILP)-FR