Gelandangan itu tidak tergoda
Seorang wanita melepas cincin berlian dari jarinya yang gatal, lalu dimasukkan ke dompet. Waktu lewat bawah Jembatan, dia liat ada gelandangan, terus dia kasi uang kecil, tapi dompetnya sempit, tangannya gaK bisa masuk, akhirnya dia tumpahin isi dompetnya ke mangkuk si gelandangan.
Baru dia bingung, alasan apa yang harus dia ceritakan ke pacarnya atas kehilangan cincin berlian itu? Besoknya dia sengaja jalan di bawah jembatan tempat gelandangan itu. Dia masih di sana. Dia mau tanya, tapi takut tersinggung. Tapi gelandangan itu yang tanya, apakah kamu kehilangan sesuatu? Cincin berlian?
Katanya iya, betul. Gelandangan itu bilang cincin itu telah aku simpan dengan aman, lalu diserahkan ke wanita itu, si wanita terharu atas kebaikan gelandangan tersebut. Si wanita memeluknya dan mengapresiasi kejujurannya.
Gelandangan itu bilang, dia bukannya tidak tergoda, dia sudah berusaha menjualnya di sebuah toko mas yang telah menawar cincin tsb US$ 4.000,- Tetapi dia batal menjualnya karena tiba2 teringat pesan kakeknya yang senantiasa mengajarkan tentang kebenaran sejak dia masih kecil.
Sebagai tanda terima kasih, si wanita menggalang dana via internet untuk bantu si gelandangan. Target awal hanya dapat US$ 4 ribu, seharga cincin tsb. Ternyata ada 8 ribu penyumbang dan berhasil mengumpulkan dana sekedar US$ 190 ribu yang kemudian diserahkan kepada si gelandangan tadi.
Dengan uang sebanyak itu, tentu akan mengubah kehidupan si gelandangan. Tetapi dia malah mencari pengacara utk mendirikan yayasan guna menyantuni mereka yang tidak mampu. Sementara dia sendiri kemudian bekerja sampai menjadi manager perusahaan.
Ternyata, bukan karena cincin, nasibnya berubah. Tapi berubah oleh kebaikan dan ketulusan hatinya. (Edhi GunawanOen; dari grup WA-AMD; sumber http://bernadeonmarcelino.blogspot.co.id/2017/05/gelandangan.html)-FR