Psikologi

Bermenung-Biarlah wanita bicara

” Kalau ada 5 orang pria, suasana biasa saja. Kalau ada 5 wanita, hebohnya luar biasa”
” Wanita itu sukanya ngrumpi, ngegosip”.
” Wanita itu (jaman dulu) sambil cari kutu, juga sambil mencari kesalahan teman dan tetangga”.

Begitulah kata orang, entah benar entah tidak. Pertanyaannya mengapa orang berkata begitu? Ya, karena memang wanita suka bicara. Kalau di WA banyak anggota wanitanya, biasanya akan ramai, tidak pernah sepi. Ada saja yang dibicarakan. Kita asumsikan isi pembicaraannya baik baik saja ya.

Saya baru tahu, belum lama ini, katanya wanita itu dalam satu hari perlu bicara 20.000 kata, pada pria hanya 7.000 kata saja, alias wanita tiga kali kebutuhan bicara pria.

Mari kita hitung, kalau dalam sehari wanita tidur 6 jam, maka ada 18 jam untuk bicara. Dari 18 jam setenganya tidak bisaa bicara, misalnya sedang kerja, nonton TV, olah raga, dsb; maka jam bicara adalah 9 jam. Maka satu jam akan bicara 2.200 kata dan permenit 37 kata atau tiap 2 detik satu kata.

Nah, anda dapat bayangkan, wanita perlu bicara tiap detik 2 kata. Bagaimana kalau “saluran bicara” tersumbat? Dia tidak bisa bicara, misalnya tidak ada kesempatan bicara, dilarang bicara, dst? Maka jumlah kata yang akan diucapkan akan menumpuk di dalam benak.

 

Kalau banyak timbunan kata di benak, maka pemilik benak berusaha mengeluarkannya. Kalau tidak berhasil? Ya akan mengganggu, sebab benak penuh dengan kata. Kalau ibaratnya komputer bisa “hang” alias macet, kalau ibarat HP untuk WA-nan, menjadi “lemot”. Jika diibartkan lemak ya akan menumpuk di saluran darah dan bernama kolesterol yang mengganggu kesehatan.

Maka, wahai kaum pria (dan wanita lain), berilah kesempatan wanita untuk bicara. Cukupilah waktu berbicara. Wahai para suami, biarlah istri anda bicara, kalau ketemu (pulang kerja), jangan sibuk dengan komputer atau HP.

 

Jangan nonton bola atau MotoGP melulu, ajaklah istri bicara, dengarlah (pura-pura juga boleh, asal tidak ketahuan). Kalau istri tidak diberi kesempatan bicara, dia bisa bicara dengan tetangga dan ini berbahaya. Dia juga bisa malah marah-marah kepada anak-anaknya.

Tentu tidak semua wanita bisa mendapat kesempatan bicara sesuai “target” tadi, maka bersabarlah. Anda boleh melampiaskan pembicaraan dengan bernyanyi misalnya, di kamar saja juga boleh kok, sebab kalau di jalan malah berbahaya.

 

Atau lampiaskan dengan menulis, bisa di Face Book, bisa di WA, atau anda malah menulis sesuai dengan kompetensi anda, apakah bidang teknik, kesehatan, ekonomi, sosial, hukum, seni budaya, dan seterusnya. Siapa tahu malah buku anda kelak akan sangat laku.

Bagaimana dengan bulan puasa? Katanya tidak boleh banyak bicara? Tetap boleh, yang dilarang adalah menggibah dan memfitnah. Menggibah artinya membicarakan kejelekan, kesalahan, kekurangan orang lain yang memang benar adanya. Itu tidak boleh, sangat dilarang.

 

Kalau memfinah, maksudnya membicarakan kejelekan, kesalahan, kekurangan orang lain dan itu tidak benar, misalnya Si A kemarin dikatakan ke utara, padahal tidak, atau Si B katanya suka iri, padahal tidak, atau Si C nggak punya beras, padahal punya. Di bulan apapun menggibah dan memfitnah tetap dilarang.

Ikutlah berbagai organisasi sosial, bisa level di RT/RW, tempat kerja, olah raga, arisan, dan sebagainya, semakin banyak organisasi yang diikuti semakin banyak kesempatan bicara. Tentu harus seijin suami, orang tua atau penanggung jawab.

 

Tentu organisasi dalam arti baik, tidak membawa anggotanya ke hal-hal yang jelek, yang bertentangan dengan aturan negara dan agama. Kalau anda banyak bicara di sana dan membawa kebaikan banyak orang, maka justru pahala yang anda terima.

Jadi, untuk kaum pria, berilah kesempatan wanita bicara. Untuk kaum wanita, bicaralah namun yang baik2, jangan melanggar aturan agama, organisasi dan negara. Kalau kurang sempat bicara, menulislah. Indonesia masih kekurang penulis dan pembaca.

 

Menulis hal serius boleh, yang ringan silahkan, atau anda boleh mengarang puisi, cerpen, novel atau malah lagu, atau bahkan motivasi . (Widartoks 2016; dari grup FB-MKPB Telkom)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close