Masjid menawan At Taqwa Srengseng Sawah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Awan hitam menggelayut di salah satu sudut selatan Jakarta. Di saat yang sama, tak tampak keramaian di Masjid At-Taqwa Srengseng Sawah, Jaksel. Pada jeda waktu Ashar dan Maghrib suasana mendung, di masjid itu terlihat beberapa orang beribadah. Mereka shalat sendiri2.
Tapi, kedatangan saya ke masjid ini bukan karena senja muram. Tampilan luar masjid meringankan langkah untuk singgah, menggugah ingin tahu. Dari sisi jalan yang hanya dibatasi anak Sungai Ciliwung, kubah masjid ini terlihat menarik perhatian.
Tampilannya terlihat tak lazim. Bentuk kubahnya bulat lonjong. Bentuk semacam ini terlihat berbeda dengan bentuk kubah umum yang terbiasa bulat setengah lingkaran, silinder, dan berbentuk bawang. Tampilan kubah yang tak lazim itu terlihat menawan karena disajikan dengan warna putih keabu-abuan.
Di antara tubuh kubah itu terhias permainan tulang vertikal. Tulang2 itu ditampilkan dalam bentuk garis setebal sekitar satu jengkal tangan orang dewasa. Garis-garis tulang itu kemudian menyatu di bagian tengah kubah pada bagian atasnya.
Kubah di masjid ini hanya ada satu. Letaknya di posisi tengah masjid. Tak salah jika kemudian kubah inilah yang menjadi daya tarik utama dari bagian eksterior. “Kubahnya dibuat secara khusus agar terlihat unik,” kata H Sofyan Abdul Halim, Ketua Takmir Masjid At-Taqwa.
Dalam menunjang bagian kubah itu terlihat dari sisi jalan bagian jendela. Jendela2 masjid itu memiliki topi yang menutup ketiga sisi jendela. Topi itu asal dari hasil cetakan selebar jarak tangan hingga siku orang dewasa.
Fungsi utamanya, jendela itu sebagai ventilasi udara dan cahaya ke masjid. Tapi, bentuk kubahnya disajikan tidak terlihat monoton. Pada bagian tengah jendela dihiasi lagi dengan permainan garis2 geometris yang saling berulang dan berkait. Bagian ini berasal dari bahan cetakan material glassfiber reinforced cement (GRC).
Untuk menghiasi lubang jendela, terdapat lis berbentuk kotak. Lis ini warna kuning emas. Tengahnya menampilkan permainan garis melengkung yang dibuat berulang layaknya motif batik. Ketika melangkah ke areal parkiran, makin jelas terlihat ornamen penghias masjid itu. Itu ciri utama dari bangunan modern minimalis masa kini.
Selain itu, ketika hendak masuk, jamaah melewati pintu kayu dengan dua anak pintu. Daun pintu tak lepas dari tampilan ukiran khas Jepara. Dengan pilihan warna cokelat muda, daun pintu ini jadi terlihat kontras jika dibanding dengan cat bangunan yang berwarna abu-abu.
Setelah berada di dalam masjid, baru diketahui jika bangunan di atas lahan 1.335 m2 ini memiliki dua lantai. Lantai keduanya berbentuk balkon atau lantai mezanin. Artinya, lantai kedua masjid ini hanya menyisakan ruang kosong seperempat bagian di sisi depan. Bagian lainnya lantai sebagai ruang untuk tempat beribadah. (M Akbar; Agung Sasongko; http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-digest/17/06/16/ormpd1313-masjid-attaqwa-srengseng-sawah-yang-menawan)-FatchurR