Kampar- Presiden Joko Widodo didampingi Men-PUPR Basuki dan Men-BUMN Rini Soemarno meninjau progres fisik pembangunan Seksi I ruas jalan tol Pekanbaru-Kandis-Dumai (23/7/17). Ruas jalan tol bagian dari Tol Trans Sumatera ini targetnya dapat fungsional pada saat arus mudik Lebaran tahun 2018.
Turut hadir pada kesempatanitu Menteri ATR Sofyan Djalil, Mensesneg Pratikno, Gubernur Riau Arsyad Juliandi Rachman, Wali Kota Pekanbaru Firdaus, Kepala BPJT Herry TZ, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II Medan Paul Ames Halomoan dan Dirut PT Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra.
Setibanya di lokasi (STA 0+800 KM) pukul 12.30 WIB, Jokowi menerima penjelasan dan dialog dengan Menteri2 dan kontraktor. Ia katakan pembangunan jalan tol Trans Sumatera itu pekerjaan besar dari timur ke barat Sumatera. Lanjut Jokowi dan Basuki meninjau STA 3+400 KM, batas pekerjaan cut and fill pada Seksi I.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, jalan tol Pekanbaru-Dumai 131,4 km keseluruhan pembebasan lahannya 47%, sehingga pekerjaan konstruksi dapat dipercepat. Dari seksi I, seksi II dan seksi III pembebasan lahannya 80%. Pada seksi I 40% lahan yang dibebaskan itu milik warga dan sisanya 60% adalah kawasan hutan. Sesi IV sampai sesi VI masih tahap pembebasan lahan.
Basuki mengungkapkan tidak ada hambatan dalam hal pembebasan lahan milik warga, saat ini sedang tahap appraisal dan musyawarah dengan warga. Sementara pada seksi IV hingga VI masih dalam tahap pembicaraan dengan perusahaan minyak multinasional.
“Kita dapat LO dari Kejaksaan mana yang bisa diganti dan yang tak bisa diganti. Ruas ini pada seksi I Pekanbaru-Minas 9,5 km targetnya akhir 2017 bisa diaspal semua. Kita targetkan sebelum lebaran 2018, bisa fungsional mendukung arus mudik,” kata Basuki tertulis diterima detikFinance, Jakarta, (23/7/17).
Jalan tol Pekanbaru-Dumai terbagi 6 seksi bernilai investasi Rp 16,211T. Targetnya selesai 2019. Keenam seksi itu yakni seksi I Pekanbaru-Minas (9,5 km), seksi II Minas-Petapahan/ Kandis Selatan (24 km), seksi III Petapahan-Kandis Utara (17 km), seksi IV Kandis-Duri Selatan (26 km), seksi V Duri Selatan-Duri Utara (28 km), dan seksi VI Duri Utara-Dumai (25 km).
Jalan tol ini mengintegrasikan konektivitas kawasan, memperlancar arus distribusi barang dari pusat industri ke wilayah2 di Sumatera. Dan yang lebih penting tol Pekanbaru-Dumai dapat meningkatkan dan memudahkan akses Pekanbaru ibukota prop Riau sekaligus kota bisnis dan Dumai sebagai kota pelabuhan, dengan industri perminyakan yang maju, dan agribisnis.
Pemerintah mulai pembangunan Tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru – Padang (240 km) 2018 untuk mendorong konektivitas Pantai Timur – Pantai Barat Sumatera bagian tengah. Pembangunan ruas ini diharapkan lebih cepat karena menggunakan sebagian tanah PTPN dan menggunakan teknologi terowongan untuk mengatasi kendala morfologi.
“Pembangunan ruas tol makin mempercepat pertumbuhan ekonomi di berbagai kawasan produktif. Pasti akan banyak investor yang mau masuk,” ujar Basuki. Untuk menuntaskan tol Trans Sumatera, Kem-PUPR melalui BPJT menggunakan State Guarantee Model atau penugasan ke BUMN untuk melakukan proyek pembangunan jalan tol menyeluruh dengan dukungan penuh pemerintah.
Dalam Perpres No. 117/2015 sebagai revisi Perpres No. 100/2014, Pemerintah menugaskan ke PT Hutama Karya mengerjakan 4 ruas tol di Jalan Tol Trans Sumatera, salah satunya ruas Pekanbaru-Dumai 131,48 km, ruas tol Medan-Binjai 16,72 km, Palembang-Indralaya 21,93 km, dan Bakauheni-Terbanggi Besar 140,7 km.
Kepala BPJT Herry TZ optimis dengan penugasan PT Hutama Karya membangun jalan tol Trans Sumatera. Hambatan pembangunan hanya terkait pembebasan lahan.
Namun pemerintah terus memonitor dan evaluasi pekerjaan yang dilakukan PT Hutama Karya itu. (mkj/mkj; Ardan Adhi Candra; https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-3570446/tol-pekanbaru-dumai-bisa-dipakai-mudik-lebaran-tahun-depan?_ga=2.209549905.2116568024.1499720890-1655066034.1496056589)-FatchurR
