Kebiasaan Ortu berakibat perilaku anak tidak baik(12/17)
23-Mengungkit kesalahan masa lalu
Kebiasan jadi pendengar buruk dan cepat menyimpulkan akan dilanjutkan dengan penutup yang tidak kalah menyakitkan hati anak, yakni meng-ungkit2 catatan kesalahan yang pernah dibuat anak. Contoh, “Tuh kan Papa/Mama bilang apa? Kamu tak pernah mau dengerin sih, kini kejadian kan. Makanya dengerin kalau ortu. Dasar anak bodo sih.”
Kiat harap dengan mengungkit kejadian masa lalu, anak belajar dari masalah. Tapi yang terjadi sebaliknya, ia sakit hati dan berusaha mengulang kesalahan sebagai tindakan balasan dari sakit hatinya.
Jika tak ingin anak berperilaku buruk, jangan ungkit masa lalunya. Cukup tatapan mata, rangkullah ia. Ikutlah berempati sampai dia mengakui kekeliruannya. Ucapkan seperti “Manusia itu tempat salah dan lupa, ini pelajaran berharga buatmu”, atau “Papa/mama bangga kamu bisa menemukan hikmah dari kejadian ini”. Maka dia lebih mendengar nasehat kita.
24-Suka membandingkan
Yang menyebalkan itu dibandingkan orang lain. Bila kita di suatu acara dan ketemu orang berpakaian hampir sama atau berwarna sama, kita tidak nyaman untuk berdekatan. Apalagi jika di-banding2kan.
Kita tak suka bila fisik atau sifat2 kita dibanding orang lain. Coba ingat2 pengalaman saat ada orang yang mem-banding2kan, apa perasaan kita? Anehnya, orru2 justru sering melakukan hal ini ke anaknya.
Misal membandingkan anak malas dan yang rajin. Anak rapi dengan gedabrus. Anak cekatan dan lamban. Juga anak bernilai tinggi di sekolah dengan yang nilainya rendah. Ungkapan yang sering “Coba kamu rajin belajar kayak adik mu, maka pasti nilai kamu tidak seperti ini”.
Jika kita terbiasa, maka akibat2nya : Anak makin tak suka kita. Anak yang dibandingkan iri dan dengki dengan si pembanding. Anak pembanding merasa arogan dan tinggi hati. Tiap insan lahir ber karakter dan sifat unik. Jangan se-kali2 membandingkan dengan yang lain. Catat perubahan perilaku anak.
Jika ingin membandingkan, lakukan pada masa lalunya, atau dengan nilai2 ideal yang ingin mereka capai. Misal “Biasanya anak papa/mama suka merapikan tempat tidur, kenapa hari ini nggak ya?” Bersambung…….; (Tjokroaminoto360);
Selengkapnya, monggo di : (https://tjokroaminoto360.wordpress.com/2010/08/29/37-kebiasaan-orang-tua-yang-menghasilkan-perilaku-buruk-pada-anak/)-FatchurR