Beberapa malam yang lalu, saya dan istri ke rumah tetangga yang berjarak 80 mt dari rumah. Pulang jam 21. Nah, di tengah perjalanan kami “nemu” buah mangga di tengah jalan umum dua buah. Kedua buah ini kecil, kira2 beratnya masing2 satu seperempat ons.
Menemukan buah seperti ini rejeki lho, sebab misalnya kami pulang lebih cepat dari jam 21, buahnya belum jatuh. Kalau pulangnya lambat, ya tidak ketemu kami. Jadi ingat jaman kecil, sangat senang kalau menemukan buah yang jatuh di jalan.
Paginya saya kupas dan dimakan ber-4, saya , istri dan 2 anak saya. “Bagito”, bagi “roto”, begitulah. Rasanya? Manis dan sedikit asam, ada aroma segar yang khas. Nah, di sinilah kelebihan dari mangga gedong gincu ini. Selain itu, warna merah merona itu juga menggugah selera.
Maka tak heran mangga ini harga jualnya lebih mahal dari mangga harum manis yang padahal memang manis itu. Anda sudah pernah mencoba? Kalau ada, cobalah. (Widharto KS-2017; dari grup FB-ILP)-FR
