Pengalaman Anggota

Kuliner-Kepala Manyung Pemalang Maknyus

Ikan manyung itu mirip ikan patin (gemuk, berkumis) hanya hidup di laut. Ikan ini dagingnya banyak dan biasa dibikin ikan asin yang terkenal dan mahal, yaitu jambal roti. Anda suka juga? Kepala ikan dimasak untuk dimakan para nelayan.

 

Belakangan masakan kepala manyung dijual di warung di pantura (pantai utara Jawa) dan disambut gegap gempita dari pemburu kuliner. Dulu ketika lewat Pemalang saya lihat tulisan di warung, menyediakan masakan kepala manyung.

 

Karena penasaran saya cari penjualnya, tapi di warung lain dan “maknyussssss”. Kepala manyung dimasak asam pedas dan dimakan panas2, membikin lidah “kemranyas” (panas plus pedas). Sejak itu saya kalau lewat Pemalang hamper selalu mencarinya. Saya bilang hampr, karena di Pemalang banyak makanan yang saya suka, misal masakan2 ikan laut (karena dekat laut), gombyang dan tauto.

Beberapa waktu lalu saya mampir di warung penjual masakan kepala manyung, letaknya dari arah barat, kurang dari 1 km jelang masuk kota Pemalang. Terletak antara jalan yang menuju tempat pelelangan ikan dengan jalan cabang ke arah kota dan arah ke Pantai Widuri. Waktu itu jam 11. Artinya masakan sudah matang dan masih lengkap, sehingga bisa memilih.

Seperti biasa saya dan istri pesan satu porsi kepala manyung (harga kurang dari 20 ribu rupiah). Kepala manyung ini sebelum dimasak diasap dulu, dan dimasak asam pedas (entah apa nama masakannya yang jelas rasanya asam dan pedas) tanpa santan yang segar dan “maknyus”.

 

Pesan pepes bakar ikan tengiri (per potong 7 ribu rupiah), pepes kukus telor rajungan (per bungkus 5 ribu rupiah) dan goreng ikan tengiri (per potong 7 ribu rupiah). Semua enak, mantap. Saya sebut harga agar anda tahu murah meriah. Cocok untuk pangsiunan. Oh ya, tahu, tempe dan sayuran2 ada di sini.

Warung ini tak besar dan bersih. Siang hari diserbu pegawai2 (dari baju seragamnya) kayaknya pelanggan setia. Untuk diketahui (bahasa Inggrisnya “for your information” dan disingkat FYI), salah satu cara mengetahui warung makan itu enak apa tidak masakannya, lihat pembelinya, kalau banyak pembeli (laris manis), berarti masakannya enak. Itu rumus sederhana teruji kebenarannya.

Sengaja saya tulis warungnya jelas, sebab saya khawatir kalau tol yang melewati Pemalang sudah jadi, anda tidak akan mengenal warung ini. Oh ya, kira-kira 3 km dari warung ini ada Pantai Widuri, kita bisa parkir di pinggir jalan yang terletak di bibir pantai dan hanya membayar uang parkir dengan tarif umum.

 

Jadi di sana kita bisa menikmati pantai nan gratis dengan mudahnya. Mau mandi, jalan-jalan di pantai juga boleh. Ke area permainan anak-anak juga boleh (kalau ini membayar), mau naik perahu keliling laut juga boleh. Anda mau mencoba?. (Widharto KS-2017; dari grup FB-ILP)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close