Curhatnya Putra Papua
Hai Putra-putri Indonesia, Saya bukan siapa2 bagi Bangsa apalagi menyimak sikap patriotik Bangsa Indonesia. 5 orang Prajurit muda Kopassus TNI menolak kenaikan pangkat setelah menyelesaikan tugas spektakuler pembebasan Sandra yang belum tentu ada pasukan khusus lain di dunia manapun.
Keberhasilan Tugas itu milik anak buah tapi kegagalan sepenuhnya tanggungkanlah Pimpinan. Saya malu sama kalian Saudaraku, Saya malu karena Saya belum berbuat apapun demi Bangsaku. Saat orang2 gencar2nya berebut kekuasaan, pangkat, jabatan dan kedudukan, tak peduli mengorbankan rakyat dan kedaulatan bangsa, yg penting tujuannya tercapai.
Lihatlah fenomena Pilkada di Papua dan di daerah lain di Nusantara, untuk mengejar kursi jabatan rakyat yang harus berperang, saling bunuh, saling bantai, saling makan Saudara sendiri, menghancurkan dan meluluh lantakkan fasilitas umum, fasilitas Negara, rumah rakyat dibakar dsb.
Para pemburu kekuasaan bereforia dengan harta yang dirampas dari rakyat dan negara. Ber-foya di tempat gemerlap, melancong ke luar Negri, jalan dengan sombong dan pongah, makan di resto elite, menginap di hotel bintang, mengendarai mobil mewah, naik pesawat harus kelas bisnis.
Berapa banyak orang Yang belum berbusana kain? Berapa persen warga belum hidup di pemukiman layak? Berapa banyak yang belum dapat pelayanan kesehatan? Bagaimana nasib generasi muda yang tidak dapat akses pendidikan yang layak.
Tapi lihatlah Putra-Putri Nusantara, lihatlah Kesatriaku, Kesatria Bangsaku. 5 Orang Perwira muda Pasukan khusus TNI berjuang mengabdi demi keutuhan dan Kedaulatan Negaranya, demi kemanusiaan dan rakyatnya yang tertindas.
Mereka tak mengejar pangkat-jabatan, tak butuh disanjung dan dipuja, tak minta fasilitas hotel mewah dsb. Dia pilih tidur dihutan menerobos belantara, menyibak gelapnya malam, mendekati sasaran, menahan lapar lelah dan peluh demi rakyat tertindas, demi kemanusiaan dan demi Kedaulatan Negara.
Hai Patriot Bangsaku, Hai Kesatriaku. Aku tidak mengenal kalian dan kalian tidak mengenal aku, yang pasti aku tahu warna kulitmu beda dengan warna kulitku, rambutmu beda dengan keriting rambutku. Tapi darahmu semerah darahku, jiwamu seputih jiwaku, Kita semua adalah Merah Putih.
Kawanku, Engkau milikku dan aku milikmu. Engkau Kesatriaku. Aku tahu kau banyak dilecehkan orang, dicibir orang, engkau dibilang makan tidur tanpa kerja. Engkau dianggap tidak dibutuhkan di Negeri ini, TNI dibubarkan saja karena Negara tidak butuh TNI.
Banyak kok Negara tak punya Tentara, itu kata2 sinis dari mereka penghianat2 Bangsa, para lintah2 darat penghisap darah rakyat. Mereka mengatakan kalian bersandiwara, main sinetron, rekayasa dll. Tapi kau tetap Patiotku, Engkau tidak perlu dikenal dari identitas Tapi dunia mengenal sikap prilaku dan Pengabdianmu. Jayalah TNI, jayallah NKRI. (Jhon Kogoya; By Nusantara Bicara)
Monggo lengkapnya klik aja : (http://www.nusantarabicara.co/2017/11/curahan-hati-putra-papua-untuk-tni.html)-FatchurR