Inyong lanjutken lagi tulisane ya pak: Bagaimana peristiwa gempa bumi seperti terjadi 15/12/2017.
Seperti kita ketahui dalam peredarannya mengelilingi matahari, bumi berputar pada porosnya, dari barat-timur. Perputaran bumi ini, disebut rotasi bumi.
Ini menimbulkan berbagai peristiwa seperti pergantian siang dan malam, serta adanya perbedaan waktu di berbagai tempat di muka bumi. Kala rotasi bumi adalah 23 jam, 56 menit, dan 4 detik. Selang waktu ini disebut “satu hari.” Sekali membuat rotasi, bumi menempuh 3600 bujur 24 jam. Artinya, setiap 10 bujur ditempuh dalam waktu 4 menit.
Dengan demikian, tempat-tempat yang berbeda 10 bujur akan berbeda waktunya 4 menit. Karena bumi yang berputar itulah maka Allah Swt menancapkan gunung-gunung sebagai penyeimbang putaran bumi agar tidak terjadi goncangan.
Jika putaran bumi tidak balance, maka sesekali terjadi guncangan, yang disebut gempa bumi. Ketidakseimbangan ini terjadi oleh ulah tangan manusia yang senang merusak alam. (QS. Ar Ruum [30]:41).
Allah Swt berfirman: “Dia menancapkan gunung2 di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai2 dan jalan2 agar kamu dapat petunjuk.” (QS. An Nahl [16]:15); “Telah Kami jadikan di bumi ini gunung2 kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan2 luas, agar mereka dapat petunjuk.” (QS. Al Anbiyaa’ [21]:31).
Pada ayat lain, Allah Swt berfirman: “Dia ciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia letakkan gunung2 (di permukaan) supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang-biakkan padanya macam2 jenis binatang, dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan segala macam tumbuh2an yang baik.” (QS. Luqman [31]:10);
“Dan gunung2 sebagai pasak” (QS. An Naba’ [78]:7); Alam ini sistem yang telah diciptakan Allah dengan sempurna. Sayangnya kebanyakan manusia sering melalaikan perintah-Nya, sehingga Allah sering menegurnya dengan menurunkan berbagai musibah dan bencana. Bersambung….. (Muchtar AF; dari grup WA-VN)-FR
