Psikologi

Latihlah Diri Anda Berpikir Positif(1)

Sahabatku yang baik hati, Pikiran itu misteri tanpa batas. Ke mana saja pikiran tertuju, ke sanalah energi akan mengalir. Hati2i dalam berpikir, karena hasil dari pikiran yang keliru dapat menghancurkan masa depan Anda.

 

Kali ini saya berbagi cerita tentang kehidupan saya di awal pensiun, berkaitan pola pikir yang saya anggap keliru. Soalnya setelah pensiun hidup  rasanya nyaman. Tidak ada lagi target yang harus saya perjuangkan. Benar2 bebas dan merdeka. Bahkan impian yang pernah saya miliki sudah terlupakan.

 

Ketika ada seorang teman mengajak saya bermain sinetron dan menjadi bintang iklan, saya jawab: ”Saya kan sudah pensiun, sudah terlalu tua. Apa yang menarik dari orang seperti saya? Ah … itu hanya mimpi. Rasanya tidak mungkin berhasil ”

 

Pascapensiun, saya tidak mau berpikir yang muluk2. Pensiun itu ya harus saya nikmati. Orang bilang cukup ternak teri, nganter anak nganter istri atau jadi MC. Duduk manis di rumah sambil ngopi, momong cucu dan nonton tivi. Mau apa lagi?

 

Ketika ada teman yang mengajak saya belajar menulis buku dan mengikuti Communication Skill Training, saya ragu2. Buat apa, saya kan sudah pensiun?  Mana mungkin orang seperti saya bisa menulis buku ilmiah, apalagi menjadi motivator. Dulu, saat masih aktif bekerja saja banyak teman yang ngeledek kalau masa depan saya sudah terlihat suram. Karirnya mentok tidak bisa berkembang.

 

Sahabatku, semua itu kata2 negatif bernada pesimis yang sering mendominasi pikiran. Saya tidak sadar kata2 itu muncul dari pikiran negatif yang bisa membuat seseorang tak punya harapan dan cepat putus asa.  Pikiran kacau akan membuat hati tidak tenang, jiwanya jadi sensitif. Ini virus penghambat sukses yang membuat banyak orang tidak memiliki harapan untuk berhasil.

 

Pikiran yang dipenuhi kata2 negatif cenderung bertindak negatif. Orang yang berperilaku negatif dipastikan menutup  peluang dirinya jadi orang sukses.  Ada pesan motivator yang saya ingat, tiap kata yang terucap dari pikiran itu seharusnya bernada positif.

 

Misalnya, “Walau sudah pensiun, saya masih layak untuk berkarya. Saya masih sehat, InsyaAllah saya bisa melakukannya. Hidup adalah perjuangan. Jangan menyerah, saya pasti bisa!” Contoh kata-kata tersebut ternyata bisa memberi semangat kepada diri saya.

 

Dua tahun setelah pensiun saya baru mendapat kesempatan menjadi bintang iklan dan bermain peran di berbagai sinetron. Walau modal nekad, ternyata bisa. Cuplikannya, bisa Anda lihat di YouTube.

Klik saja: muchtar a.f  Bersambung………………. (Muchtar AF; dari grup WA-VN)-FR

Tulisan Lainnya :

  • Tidak ditemukan tulisan
Tags

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *




Enter Captcha Here :

Lihat Juga
Close
Back to top button
Close
Close