Mempertajam kemampuan daya ingat-bisakah?
(edukasi.kompas.com)- Anda mudah lupa? Atau kesulitan me re-call poin2 penting dalam rapat? atau diminta istri beli diapers yang terbeli pembalut? Sama, saya pernah mengalaminya. Tapi ada cara gampang mengurangi lupa ini.
Dua puluhan tahun lalu, ketika saya di TPA (taman pendidikan Al-Quran) di masjid kampung, saya diam2 berkompetisi dengan teman. Sebut namanya Rus. Rus ini hafalan suratnya lebih banyak dari saya. Saya baru hafal satu surah, dia sudah 2. Saya tak bisa mengejarnya meski saya berusaha keras. Saya lebih senang membaca daripada berhitung waktu sekolah.
Namun soal menghafal, sudah pasti si Rus lebih hebat dari saya dalam hal ini. Mungkin otaknya lebih encer, pikir saya. Suatu kali ada ujian mata pelajaran kimia. Saya belajar semalaman menghafal tabel periodik unsur. Pas ujian, blank! yang saya ingat gambar kapal (karena tabelnya saya corat-coret jadi kapal). Jeblok nilai Kimia saya.
Hal sama saat kita siapkan presentasi / wawancara kerja. Sudah disiapkan ber-hari2 tapi yang masuk di kepala tiba2 hilang entah kemana. Ada banyak teknik meningkatkan daya ingat, menghafal. Misal metode Loci, yaitu menempatkan hal2 yang ingin kita ingat pada tempat2 familier, misalnya rumah kita. Metode lain chungking ketika kita mengingat deret angka, misalnya sampai 9 deret.
Lebih mudah mengingat dengan memecah jadi 3 deret masing2 3 angka seperti kita menuliskan nomor HP. Banyak metode yang canggih. Tapi ada satu metode sepele, mudah diaplikasikan, yang terpenting terbukti meningkatkan daya ingat dan kemampuan belajar. Setidaknya menurut peneliti memori di Departement of Psychology, University of Waterloo, Kanada.
Hasil penelitian ini ”This time it’s personal: the memory benefit of hearing oneself” terbit Desember 2017 di jurnal “Memory” oleh Noah D. Forrin dan Colin M. Mcleod. Metode ini saya kasih tahu mudah. Caranya? Ketika ingin belajar sesuatu atau mengingat sesuatu. Tuliskan lalu bacalah keras2 tapi jelas. Nggak perlu terlalu keras, yang penting kita dengar suara kita dan lakukan berulang sesuka kita. Lalu?
Iya gitu aja. Gampang. Metode meningkatkan kemampuan memori ini diteliti dari istilah psikologi memori “production effect”. Apa itu? Memori di otak kita ibaratnya gudang data, ada memori jangka pendek, data disimpan dekat pintu gudang, lebih mudah diambil, tapi dibuang dalam jangka pendek. Ada memori jangka panjang, data yang disimpan, lebih jauh dari pintu gudang tapi lebih tahan lama.
Ketika kita dapat info baru dan ingin mengingatnya, kemampuan memori menyimpannya dipengaruhi informasi2 lain yang bertebaran memasuki indera kita. Bisa jadi kita langsung lupa karena info lebih baru menghapus info sebelumnya sebelum sempat masuk memori jangka panjang. Begitu seterusnya.
Untuk mencegah hilangnya informasi baru, perlu dilakukan suatu upaya “belajar”. Peneliti psikologi memori menyebutnya “production effect”. Yaitu ketika otak memproduksi upaya belajar baru dari informasi yang baru saja diterima, bukan saja hal ini mencegah informasi lain menghapusnya, tapi juga memperkuatnya untuk masuk dalam memori jangka panjang.
Ibaratnya, efek ini tali yang mencegah informasi keluar dari gudang data. Apa contoh “production effect” ini? Misal mencatat, mendengar ber-ulang2, atau menyanyikannya. Atau menggabungkan dicatat lalu dibaca keras2 ber-ulang2, makin sering makin bagus. Forrin dan McLeod membandingkan efektivitas mengingat dari empat kelompok subyek penelitian yaitu :
(1) Membaca dalam hati,
(2) mendengarkan orang lain membacakan,
(3) mendengarkan rekaman bacaan sendiri, dan
(4) membaca sendiri dengan suara keras.
Hasilnya, kelompok 4, subyek yang baca bersuara keras menunjukkan mampu mengingat dan kemampuan belajar tertinggi ketika diteliti 2 minggu setelah penelitian pertama. Kenapa bisa demikian? Peneliti menyatakan kombinasi kerja mulut, pita suara, gendang telinga menghasilkan “tali” yang kuat untuk memasukkan infomasi ke gudang memori.
McLeod menyebut “words engagement”. Saya lalu ingat2 teman saya di TPA, si Rus ini selalu menghafalkan surah dengan membaca keras2 saat belajar, saat perjalanan dari rumah ke masjid, saat jeda shalat, bergumam sendiri saat main kelereng. Saya belum cek apakah otaknya encer, tapi si Rus piawai menggunakan “production effect” untuk menghafalkan ayat Al-Quran, dan terbukti berhasil.
Saya ingin mencobanya. Apa benar. Jadi saya coba beberapa hari menghafal ayat Quran. Percobaan sederhana yang saya lakukan beberapa hari belakangan, Teknik mempertajam daya ingat ini bisa disederhanakan : Tentukan info yang ingin disimpan di ingatan Tuliskan info itu, Baca sendiri info itu keras2 (di depan kaca juga boleh) Ulangi, Ulangi lagi, saya minimal 15 kali atau lebih
(Sumber : Forrin, N. D., and MacLeod, C. M. (2017) This time it’s personal: the memory benefit of hearing oneself. Memory. DOI: 10.1080/09658211.1383434; Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul “Mempertajam Daya Ingat dan Kemampuan Belajar, Mungkinkah?”, Bondhan Kreshna W M.Psi; https://edukasi.kompas.com/read/2018/02/05/06000041/mempertajam-daya-ingat-dan-kemampuan-belajar-mungkinkah-)-FatchurR