Laporan Reboan 20180328 (RE 007c)
JVR seperti musim gugur saja. Sawahnya menguning, dalam bilangan hari saatnya panen. Burung derkuku terbang bersliweran, mendapatkan makanan melimpah. Pohon jambu biji dekat Joglo Ageng berbuah ranum, nyaris berjatuhan. Jambu ini meski jenis local, tapi dagingnya merah dan bijinya sedikit, betul2 rejeki bagi tuan rumah dan tamunya juga, tentu.
Suguhannya tetap, ketela cabutan sendiri, yang digoreng pulen mempur, ngangeni, sebulan sekali. Kali ini tamunya membawa Ubi Cilembu matang yang super manis. Seperti tumbu dapat tutup, kombinasi ubi jalar dan ketela pohon. Tapi, sekalipun kudapannya camilan kampung, masalah yang dibahas betul2 topik dunia, hot world issues, “Private Data Security” di Era Internet.
Topik ini jadi pembicaraan luas di media2 di dunia dan menyangkut kalangan sangat luas. Cyber security ini bagai lengan gurita, menggapai ke-mana2. Belum hilang rasa kaget kita, mendengar E-KTP yang menjadi banca’an korupsi itu tidak memiliki server sendiri,
Harus menyewa ke Luar Negeri, kita dengar sejumlah pengguna ATM terkena skimming dan celakanya mereka mengurasnya melalui ATM yang berada di LN, canggih benar. Barusan kita dikagetkan berita lagi, dibalik kemenangan Donald Trump, ternyata ada jasa Cambridge Analytica di London.
Mereka diduga menyadap semua informasi dari sosmed, seperti face-book, twitter, kemudian diolah dengan data non-on-line, dibuat algoritmiknya dan kemudian diinjeksikan lagi ke Amerika. Pemilih seolah digiring untuk meninggalkan Hillary dan nyoblos Trump.
Topik berat itu dibahas oleh Reboan dengan tuntas sampai jauh lewat Magrib, bahasannya kira-kira menyangkut hal-hal sbb,
AAA Bahwa prinsip network aplikasi yang berbasis internet, adalah seamless. Jadi semua system bisa saling menyusup, celakanya system yang pengamanannya lemah bisa disusupi oleh system-system lain.
BBB Bahwa norma dan nilai-nilai suatu bangsa berpengaruh besar kepada Cyber Security masing2. Ibaratnya, kita jarang menemukan pagar di komplek perumahan di Washington DC, namun di perumahan di Jakarta, kita jarang menemukan rumah tanpa pagar. (saya jadi ingat jaman Telepon Umum Kartu, yang tercanggihpun di Indonesia bisa di skimming)
CCC Bahwa dalam era internet, keamanan data menyangkut aspek yang luas, Hankam, Ekonomi, Sosial, Politik, Infra Struktur, Publik Service, Kesehatan (BPJS) hampir semua peri kehidupan kita sudah tersentuh oleh internet.
DDD Bahwa bagaimana individu bisa menciptakan layer sendiri untuk keamanan data sendiri. Kemudian bagaimana posisi provider dan terakhir peran pemerintah, bukan sekedar produsen Undang-undang tapi betul-betul (mustinya) investasi dana dan teknologi yang luar biasa besar.
EEE Kita bisa belajar dari China yang memiliki Cloud Computing sendiri, sehingga ia bisa mengontrol satu milyar penduduknya dengan efektif.
FFF Diskusi menemu kenali, ternyata banyak sekali pekerjaan rumah yang harus dilaksanakan oleh pemerintah. Janji2 dibidang penanganan data nasional, waktu kampanye, ternyata banyak yang belum terpenuhi. Lalu kapan saatnya?
Diakui oleh notulist bahwa topik ini berat, perlu waktu dan pikiran untuk menuangkan dalam sebuah tulisan yang bisa dibaca oleh kita maupun pengambil keputusan. Tapi insya Allah dicoba.
—
Selingan…
Ketika malam pulang dari Reboan, kepala saya pusing berat. Saya pikir mungkin karena pikiran terkuras saat diskusi. Kemudian, saat menepi mengisi pertalite, topi (baru) yang selalu saya pakai saat diskusi saya copot. Eh, rasa pusingnya hilang. Ternyata setelannya terlalu kencang, sehingga menggigit dahi. Alhamdulillah kepala segar kembali sampai di pintu rumah. (Sadhono Hadi; dari grup WA-VN)-FR