Dari PLTMH KSU Puncak Ngengas Sukses Bangkitkan Ekonomi-(1/2)
(ekbis.sindonews.com)-Sumbawa; Memadukan teknologi dengan sumber daya alam jadi kunci keberhasilan Koperasi Serba Usaha (KSU) Puncak Ngengas di Desa Tepal, Kec-Batu Lanteh, Kabupaten Sumbawa, NTB dalam membangkitkan aktivitas ekonomi di desa.
Berkat kepiawaian KSUP Ngengas dalam mengelola kesinambungan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) bantuan dari Kemen-Kop dan UKM (2013), kini dusun2 di Desa Tepal tidak hanya ‘merdeka’ dari gelap gulita, namun menggerakkan roda perekonomian masyarakat dengan beroperasinya usaha pengolahan kopi dan perbengkelan.
Pencapaian gemilang memanfaatkan sumber energi terbarukan ini mengantarkan KSU Puncak Ngengas jadi pemenang pertama ASEAN Energy Award 2017 yang digelar di Philipina.
Ketua KSU Puncak Ngengas, Ahdar, menuturkan, keberadaan PLTMH dari Kemenkop itu jadi kebangkitan ekonomi bagi warga desa di kawasan puncak perbukitan tertinggi di Sumbawa. “PLTMH ini jadi sumber energi listrik menerangi rumah dan menjadikan petani di Tepal mampu mengolah kopi dan memasarkan hingga ke luar Sumbawa, dan dibantu dipasarkan secara online,”
kata Ahdar saat mendampingi Asisten Deputi Industri dan Jasa, Deputi Bidang Pemasaran dan Produksi Kemenkop dan UKM Ari. Anindya Hartika dan jajarannya meninjau PLTMH di Desa Tepal (18/7). Menurut Ahdar, saat ini KSU Puncak Ngengas Tepal mengoperasikan 2 unit PLTMH.
Kapasitas dayanya masing2 40 KW dan melayani 200an pelanggan rumah tangga dan usaha produktif pengolahan kopi. Ahdar bertekad terus meningkatkan pasokan listrik di Desa Tepal dan menambah 1 unit PLTMH lagi tahun2 mendatang.
“Kebutuhan listrik warga dan usaha produktif terus naik, kita harap bisa tambah 1 turbin mikro hidro lagi. Estimasi biaya Rp 1,5 – Rp2 miliar. Dana itu untuk membangun satu PLTMH lebih kecil jika dibanding pembangunan PLTMH yang Rp 6 miliar karena perbengkelan di desa mampu membuat turbin sendiri. Dan pernah membuat 5 turbin PLTMH pesanan dari desa di sekitar Sumbawa ini,” paparnya.
Pengerjaan sipil : Pembangunan rumah turbin dan pembangunan pipa airnya gotong royong anggota koperasi sehingga biaya bisa ditekan hingga di bawah Rp2M. Untuk menjaga keberlangsungan PLTMH sebagai penggerak ekonomi UKM ini, Ahdar menceritakan sejak awal pembangunan PLTMH pihaknya mempersiapkan pemuda desa untuk terlibat dalam pengoperasian pembangkit itu.
Yakni awal pembangunan, kontraktor terus didampingi tenaga muda desa sehingga proses transfer pengetahuan dan teknologi berjalan baik. “Jadi tenaga ahli atau kontraktor hanya pas pemasangan pertama, selanjutnya tenaga lokal melanjutkan dan mengoperasikan PLTMH.
Kalau ada kerusakan kita bisa perbaiki sendiri,” kata Ahdar. (akn; Tim Sindonews; Bahan dari : https://ekbis.sindonews.com/read/1323226/34/bermula-dari-pltmh-ksu-puncak-ngengas-sukses-bangkitkan-ekonomi-1531993995)-FatchurR * Bersambung…….