Lagi tentang event IMF-World Bank di Bali
(menaramadinah.com-Analisa Dr. samari MPd); Perkenankan saya share ke teman2 FB mengenai event IMF-WORLD BANK di Bali. Saya heran dari mana angka2 yang didapatkan dari yang posting di sosmed mengenai anggaran TRILYUNAN penyelenggaraan kegiatan IMF-WORLD BANK di Bali..
Menurut info, yang saya dapat dan dari sumber resmi, anggaran penyelenggaraan untuk IMF-WORLD BANK Bali ini Rp. 855M setara US$ 57juta. Sampai saat itu terpakai $37.7 juta Dollar. Apakah $37.7 juta itu fantastis, menurut saya besar, namun kalau dihitung dampak positipnya, menurut hemat saya dapat dipertanggung jawabkan.
$37.7 juta itu 14sen $ per capita. Sebagai salah satu negara yang masuk 15 ekonomi terbesar dunia, bahkan secara PPP, paritas Daya beli diatas Perancis, yang nota bene nomor 7 didunia, angka ini kecil. Kalau dilihat absolute angka ini besar. Menurut saya, harus dilihat secara relatip. Perhelatan IMF-WORLD BANK ke 72ini dengan sukses membawa Indonesia kedalam category Negara berhasil.
Estimasi peserta luar Negeri 18.000 orang, dan dalam negeri 13.000 orang seminggu, diperkirakan berkontribusi $50 – $ 60juta juta pada peningkatan PDB Bali yang berada di 5.9% jadi 6.5%. diatas rata2 Indonesia yang 5.4%.
Belum Kontrak dan peluang lain yang diciptakan dari pertemuan ini dengan hadirnya MDB’s (Multilateral Development Banks), seperti European Investment Bank, World Bank, Asian Development Bank, Inter-American Development Bank, European Bank for Reconstruction and Development-African Development Bank, Asian Infrastructure Investment Bank, Islamic Development dll akan berdampak besar. Uang yang dibelanjakan diserap ekonomi kita, bukan dibelanjakan keluar negeri.
Contoh, pertemuan “Singapura 2006”, pertemuan IMF-Bank Dunia seminggu di acara global terbesar yang pernah diselenggarakan Singapura. Diperkirakan pertemuan itu menghasilkan pendapatan S$ 170 juta untuk Singapura berbentuk kontrak, peluang bisnis, pariwisata dan penerimaan ritel, pengeluaran oleh lembaga keuangan.
Mengapa kita mau mengecilkan diri kita, dan selalu melihat segala sesuatu hanya dari satu sisi. Selalu kita mengeluh kita kalah dari Singapore dan Malaysia, tapi kalau kita lakukan sesuatu yang besar kita selalu menjelekkan negara kita sendiri.
Kita selalu menghadapi tantangan2 berat, Kudeta 1965, Bencana2 : Lombok, Palu Donggala, Tsunami Aceh, Krisis Keuangan 1998, 2008 dsb. Tapi karena kerja sama, dan ketahanan, bisa diatasi semua. Kita justru bangsa besar yang bersatu menghadapi tantangan2 besar, namun ada sekelompok orang yang mencoba mematahkan semangat kita. Mengapa? Kita sebarkan energi positip.
Kalau ada orang kritis, kita perlu mereka, supaya ada cek and balance, namun mari kita bersama buktikan mereka salah dalam bekerja sama. Namun kepada yang kritis kita harap tunjukkanlah data yang akurat dan objektip. (Husnu Mufid; Pemred MM.com; Sumber Dr. samari MPd; Bahan dari : http://menaramadinah.com/323/analisa-dr-samari-mpd-tentang-even-imf-world-bank-di-bali.html)-FatchurR *